INKUBATOR 
 
ELEKTRO INDONESIA Nomor 2, Tahun I, Oktober 1994

[ Daftar Isi ]
[ Nomor 1 ]
[ Nomor 3 ]
[ Nomor 4 ]
[ Nomor 5 ]
[ Nomor 6 ]
[ Nomor 7 ]
[ Nomor 8 ]
Pengembangan Industri Komplementer 
Proyek inkubator K3E2I 
Tim Elektro / BKE-PII 
 

Pendahuluan

PJP II yang akan datang akan diwarnai oleh berbagai ancaman yang datang dari faktor eksternal. Yang pertama ialah GATT putaran Uruguay, yang baru saja disetujui. Bila secara legal berlaku, antara lain bahwa industri luar negeri berhal untuk merebut pasar dalam negeri maka sudah pasti hal tersebut akanberdampak kepada perkembangan industri dalam negeri kita., termasuk industri barang maupun jasa. 
Hal ini sudah barang tentu sangat mengusik perhatian kita sebagai insinyur, untuk tidak tinggal diam dan bangkit serta memilihuntuk berbuat yang sebaik-baiknya demi ketangguhan bangsa di bidang industri, sebagai tulang punggung ekonomi masa depan. Perhatiiina kita mula-mula melihat potensi tenaga insinyur serta tenaga teknis lainnya, dan kemudian mencari jalan keluar untuk lebih mengambangkan potensi tersebut sehingga mereka dapat menjadi pemain dalam bidang industri di negeri sendiri. 

Ancaman ke dua ialah masalah psikologis yang dihadapi oleh para insinyur Indonesia, Khusunya semangat yang masih harus dibangkitkan kembali, agar mereka lebih mencintai profesinya sebagai insinyur. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan kebijaksanaan dasar mengenai teknologi, pendidikan, litbang, dan political will dari suprastruktur, yang merupakan problema kita semua dan kata kuncinya ialah penanganan yang terpadu. 

PII/ELEKTRO sebagai organ PII yang menampung segala aspirasi keinsinyuran dan kerekayasaan bidang elektro, lebih memandang bahwa pendewasaaan kemampuan engineering bidang Komputer, Komunikasi, Kendali, Energi, Elektronika dan Instrumentasi (K3E21), adalah suatu conditio sine qua non. 

Pendewasaan Kemampuan Teknologi Elektro

Dalam bidang K3E21 yang demikian cepat perkembangannya, nampaknya pendekatan R & D murni sudah usang. Dari pengamatan, maka terlihat bahwa perusahaan yang bisa bertahan ialah mereka yang mengkonsentrasikan produknya kepada kebutuhan pasar yang ada nilai komersial ; mereka yang cukup jeli melihat kepada niche markets. Sangat tidak masuk akal bila kita bergulat, misalnya untuk mengimbangi pabrik pembuat switch besar seperti Siemens atau Alcatel, yang telah menanam trilyunan dollar dalam R & D-nya. Tetapi sangat masuk akal bila kita konsentrasi, misalnya dalam indsutri sentrral pedesaan (seperti yang dikembangkan oleh sebuah industri telekomunikasi nasional). Untuk lebih dapat melihat peluang-peluang seperti itu tentulah lebih tajam bila dapat di bentuk unit-unit industri dan enterpreneur. Bagaimanapun harus dididik pengusaha-pengusaha kecil demikian itu, dengan mulai menanamkan nilai-nilai inovasi, dan mulai menjauhkan diri dari ide-ide seperti reverse engineering. 

Mungkin ide-ide inilah - sering disebut oleh para policy maker sebagai inkubator - yang harus dikembangkan sebanyak-banyaknya di Indonesia. Dan mungkin ide-ide ini pulalah yang harus mendapatkan dukungan penuh dari pelbagai pihak yang terkait. Ide ini lebih baik disebut suatu Indonesia K3E21 Incorporated. 

Dengan demikian akan merupakan hal yang logis bila segenap perusahaan Nasional yang terkait dengan bidang K3E21 merupakan pendukung utama, seperti TELKOM, PLN, PT INDOSAT, PT INTI dan industri-industri K3E21 yang terkait. 

Bentuk Indonesia K3E2I Inc.

  • Pusat Inkubator
  • Sebuah Pusat perlu disediakan untuk pembentukan inkubator-inkubator tersebut. Center tersebut secara fisik idealnya dapat didirikan. Tetapi dalam pengertian Indonesia Inc. perwujudannya dapat secara virtual, dapat secara logika. Artinya sambil menunggu terbentuknya sebuah pusat ala Carnegie Melon Research Centre, dapat dibentuk sebuah yayasan yang akan mengelola proyek-proyek enterpreneurships, serta dapat memanfaatkan fasilitaa-fasilitas yang ada di Pusat-pusat penelitian yang sudah ada, yaitu lembaga-lembaga Penelitian Milik Pemerintah, BUMN, Perusahaan Industri Swasta, Perguruan Tinggi, ataupun industri-industri kecil yang didirikan di garasi-garasi. Namun demikian dalam jangka panjang lembaga tersebut secara fisik harus didirikan, dengan fasilitas / infrastruktur serta dukungan yang penuh dari pelbagai unsur terkait seperti (Perusahaan) Pemerintah, Swasta, Industri, Perguruan Tinggi, yang terkait dengan K3E21. 

    Untuk langkah pertama sangat ideal bila lembaga seperti STT TELKOM, PUSILKOM UI, dsb., dapat dimanfaatkan untuk proyek semacam ini, meningat infrastruktur awal termasuk unsur laboratorium, SDM (dosen dan mahasiswa), perpustakaan, hubungan dengan industru dll., telah berada pada posisi yang siap untuk dibina kearah proyek inkubator. 
     

  • Industri Komplementer sebagai Obyek K3E2I
  • Fokus dari industri inkubator ialah niche market yang harus dapat diusulkan kelayakannya oleh para (calon) enterpreneur. Sebagai titik awal, bisa saja para industri mayor bertugas selaku pemberi ide proyek, yang terkait dengan proyek industri induk. Jadi inkubator tersebut misalnya akan bergerak dalam added value engineering, interface engineering, complementary engineering. Contoh adalah proyek SCADA seperti dikembangkan oleh KIM-LIPI. Atau sistem Network Supervisory atau Network Management system, atau sistem elektronika pada sistem missile ballistic dari suatu peluru kendali, dsb. 

    Dalam semangat Indonesia Inc. pula perlu diadakan pusat atau forum teknologi yang dapat menjembatani para inkubator dan para industri serta pusat-pusat lainnya. Sekaligus pembinaan network K3E21 di Indonesia. 
      

  • Proyrk Inkubator K3E2I (PI-K3E2I)

  • Proyek Inkubator K3E21 akan dibentuk di bawah PII/ELEKTRO , dan akan dikelola secara manajemen yang berwawasan masa depan dan profesional. Manajemen PI-K3E21 akan bertanggung jawab atas perencanaan dan penyelenggaraan proyek inkubator. PII/ELELKTRO akan berfungsi selaku pembina dan katalisaator PI-K3E21, dalam arti bergabung dalam satu Team yang utuh dalam menentukan langkah-langkah strategis yang diambil oleh PI-K3E21. 

    Dalam perwujudan Indonesia K3E21 Inc., seperti telah diuraikan sebelumnya, Perusahaan-perusahaan dan BUMN terkait maupun industri dan trading companies, harus menjadi sponsor utama PI-K3E21 dan berpartisipasi dalam pembeayaan proyek-proyeknya. BUMN akan diharapkan dapat menyisihkan beberapa prosen dari keuntungannya untuk menopang proyek yang strategis semacam ini. Bila perlu, karena masalah ini menyangkut kepentingan nasional, dukungan dari sisi hukum (legal framework) seperti Peraturan Pemerintah, ataupun Surat Keputusan Menteri, harus ada. 

    Untuk perkembangan selanjutnya, Yayasan K3E21 bisa dibentuk yang beranggotakan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan K3E21, dengan anggota penggeraknya adalah a.l. dari PII/ELEKTRO; wadah tersebut sangat perlu dalam upaya penghimpunan kekuatan K3E21 serta dalam kaitannya dengan pengelolaan K3E21 Indonesia lewat PI-K3E21.

Organisasi dan Mekanisme Proyek Inkubator K3E2I

PII-ELEKTRO sebagai organisasi yang melingkupi bidang K3E21 sangat relevan dalam menggiatkan IPTEK sekaligus menjadi sponsor proyek inkubator bidang-bidang tersebut. Namun mengningat proyek tersebut akan bersifat jangka panjang bahkan cenderung akan menjadi Lembaga Inkubator K3E21, maka perlu kiranya dibentuk sebuah Yayasan K3E21. Yayasan dibentuk dengan menggabungkan unsur-unsur K3E21 Indonesia dan berfungsi : 
  • Menentukan Garis Besar Pengelolaan PI-K3E21
  • Mengupayakan Dana dari Unsur-unsur K3E21 maupun Donatur lainnya.
  • Menampung dana Royalti dari para Enterpreneur
  • Membangun prasarana laboratorium bagi PI-K3E21
  • Memberikan program Peltihan bagi calon Enterpreneur
  • Mensponsori dan membeayai program K3E21
  • Melakukan pengontrolan terhadap Pengelolaan PI-K3E21
Dalam menjalankan tugasnya Yayasan akan membentuk Tim Manajemen PI-K3E21 (TMPI) yang terdiri atas tenaga-tenaga profesional. Mereka akan menjalankan seluruh fungsi-fungsi eksekutif PI-K3E21 dan bertanggung jawab kepada Ketua Yayasan. Yayasan adalah pemilik PI-K3E21 dan hanya Yayasan yang berhak menandatangani transaski dengan pihal di luar K3E21. 

TMPI atas persetujuan anggota Yayasan menentukan program, mengajukan anggaran, menentukan kriteria serta membuat naskah kontrak kerja calon enterpreneur.. TMPI juga bertugas untuk melakukan koodinasi dengan pemilik-pemilik Laboratorium serta bertanggung jawab atas pelaksanaan Program. Dalam hal Yayasan sudah memiliki fasilitas Lab, tentunya TMPI secara otomatis akan mengelola Lab serta infrastruktur milik Yayasan. Pengelolaan Program akan dilakukan dengan manajemen proyek yang didukung oleh Sistem Informasi Manajemen. TMPI juga akan memonitor kegiatan pasca program PI-K3E21. 
Contoh Tahapan Implementasi 
Program PI-K3E21 

Model PI-K3E21 adalah sedemikian rupa sehingga menunjukkan suatu tahapan Inkubator yang berawal dari definisi dan desain proyek, pengerjaan prototype dan berakhir dengan trial. Oleh karena itu, tahapan implementasi setiap program PI-K3E21 terbatas atas 3 periode : 

I. Periode Pematangan Disain prototype PI-K3E21 

Dalam periode ini, yang lamanya 2 bulan, harus telah dapat diformulasikan proyek-proyek inkubator yang akan dikerjakan sesudah itu. Di samping pemberian kursus singkat tentang manajemen industri dan manajemen manufaktur, serta manajemen reliability, calon enterpreneur harus dapat memformulasikan sasaran usaha, beaya, analisa dan definisi pasar, prediksi revenue, serta rencana bisnis lanjutannya. Dalam periode itu pula proyek PI-K3E21 ini harus telah dapat dikelola oleh para enterpreneur sendiri, dengan beaya dari Kontrak-I dengan Perusahaan-perusahaan anggota Yayasan K3E21. Beaya kursus manajemen dan sekaligus formulasi usaha akan diberikan oleh Yayasan K3E21. Dana Yayasan diperoleh dari kontribusi yang berasal dari foundation-funds masing-masing anggota K3E21 Inc. 

II. Periode Pemantapan Proyek PI-K3E21 

Dalam periode berikutnya, proyek PI-K3E21 harus telah menunjukkan kemajuan yang berarti, yang diukur dari prestasi fisik dalam perwujudan produk prototype. Pematangan spesifikasi dan harmonisasi dengan bohir perlu dilaksanakan dalam periode ini. Beaya periode ini termasuk dalam Kntrak-II antara enterpreneur dengan Perusahaan anggota Yayasan K3E21. 

III. Periode Integrasi Proyek PI-K3E21 

Dimulai dengan trial di lapangan, periode ini akan mengintegrasikan prototype di lapangan. Problema yang dijumpai dalam masa trial akan dipergunakan untuk merevisi kembali approach yang dipergunakan, dan akibatnya bisa saja akan berpengaruh desain mula. Beaya dari kegiatan dalam periode ini dicakup dalam Kontrak-III. 

Ketiga periode tersebut di atas akan melibatkan pula PII/ELEKTRO/IPTEK (nantinya Yayasan K3E21) sekalipun dalam kapasitas supervisory. Periode berikutnya, "bayi" dari inkubator berupa interpreneur-interpreneur tadi akan dilepas dan diharapkan dapat terjun di masyarakat dengan penuh percaya diri. Diwajibkan agar para enterpreneur tadi dalam waktu tidak lama sesudah mandiri, dapat mengembalikan "kredit" yang diberikan oleh PI-K3E21 berupa beaya pre-operational costs. 

Program TENTATIV PI-K3E21

Program PI-K3E21 sangat erat kaitannya dengan rekayasa dalam bidang Teknologi Komplementer, Teknologi Integrator serta Teknologi Spesifik, dalam rangka memenuhi kebutuhan NICHE MARKET. Di bawah ini dicantumkan beberapa calon program yang diperoleh dari pelbagai diskusi dan analisis dari TIM PII/ELEKTRO. 

1. Bidang KOMUNIKASI : 

  • Program Wireless Access System
  • Program Optical System
2. Bidang KENDALI: 
  • Program Robotic
  • Program SCADA
  • Progam Manajemen Sistem Terpadu
3. Bidang KOMPUTER 

4. Bidang ENERGI 

5. Bidang ELEKTRONIKA 

6. Bidang INSTRUMENTASI 

Konsep laboratorium Virtual Terpadu

Infrastruktur Laboratorium merupakan investasi yang sangat besar, khususnya dalam bidang K3E21. Untuk masa transisi sebelum secara ideal akan dibangun Lab K3E21 maka harus dikembangkanLab Virtual Terpadu, yang berazas kepada pemanfaatan optimal berbagai Lab milik para anggota Yayasan K3E21 maupun yang terkait lainnya, baik secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan tergantung kepada programnya. Pada kondisi demukian, maka PI-K3E21 mirip dengan program Anak Asuh. Lab virtual tadi adalah rumah "Panti Asuhan", dengan masing-masing anggota/pakar dari Lab tersebut dengan sendirinya akan diikutkan calon enterpreneur. 

Tindak lanjut yang Terkait dengan PI-K3E21

Sambil menunggu terbentuknya Yayasan K3E21 beserta organ-organ eksekutif di bawahnya, maka agar tidak kehilangan momentum perlu kiranya mengambil beberapa lang terbentuknya Yayasan K3E21 beserta organ-organ eksekutif di bawahnya, maka agar tidak kehilangan momentum perlu kiranya mengambil beberapa langkah transisi sebagai berikut: 
  • Pihak PII/ELEKTRO akan berupaya mengumpulkan dana awal dari perusahaan-perusahaan-perusahaan terkait, seperti PT TELKOM, PT INDOSAT, PT INTI, PLN. Untuk modal awal, diperkirakan beaya sebesar penggunaannya menjadi tanggung jawab PII/ELEKTRO.
  • Pembentukan dan penunjukkan Tim Manajemen PI-K3E21, serta sistem prosedurnyadalam konteks PII/ELEKTRO/IPTEK.
  • Implementasi PI-K3E21 : perencanaan dan implementasi, yang akan dilaksanakan oleh Tim Manajemen PI-K3E21 bersama-sama PII/ELEKTRO/IPTEK : peninjauanke Carnegie Melon Research Centre.
  • Pembentukan Yayasan K3E21 dengan susunan pengurus serta anggota yang akan diformulasikan dalam suatu AD/ART.
  • Penunjukkan pengurus Yayasan K3E21.
  • Penunjukkan Tim Manajemen PI-K3E21 secara definitif.q
Artikel lain
Y Percepatan Penguasaan Teknologi Pembangkit Listrik di Indonesia  Konsep Dasar yang melandasi GBHN 1993  
Y Sumber daya nasional dan Peran Swasta dalam Pembangkit Listrik Thermal
[ Daftar Isi ] , [ Nomor 1 ] , [ Nomor 3 ] , [  Nomor 4 ]  , [ Nomor 5 ] , [ Nomor 6 ] , [ Nomor 7 ] , [ Nomor 8

[Home] , [Halaman Muka] , [YPTE] , [Sertifikasi Insinyur Profesional] , [Pengurus BKE-PII]

© 1996-1998 ELEKTRO Online .
All Rights Reserved.