ELEKTRO INDONESIA             Edisi ke Empat Belas, Agustus 1998 
SAJIAN KHUSUS 

Linux, Sistem Operasi yang Lagi Ngetop

Sistem operasi komputer Unix banyak digunakan di perusahaan, perkantoran, pemerintahan, angkatan bersenjata, lembaga pendidikan dan penelitian. Namun, di kalangan masyarakat awam, Unix masih kalah populer dengan DOS dan Windows, meskipun kemampuan Unix jauh lebih baik. Masalahnya, Unix tidak mudah dipelajari semudah Windows dan Unix secara umum lebih mahal. Barulah pada 1991 muncul variasi Unix yang gratis (freeware) yang bernama Linux.

Tulisan ini berisi informasi dasar tentang sistem operasi Linux, termasuk penjelasan tentang Linux, fasilitas yang tersedia pada Linux, hal-hal yang diperlukan pada sistem Linux, dan sumber-sumber informasi lain.

1. Perkenalan Linux

Linux merupakan reimplementasi spesifikasi POSIX yang benar-benar gratis, berekstensi SYSV dan BSD (yang berarti terlihat seperti Unix, tetapi tidak berasal dari dasar source code yang sama), yang tersedia baik dalam bentuk source code maupun biner. Hak ciptanya dimiliki oleh Linus Torvalds <mailtotorvalds@transmeta.com> beserta kontributor-kontributor lainnya, dan bebas untuk diredistribusi di bawah term GNU General Public License (GPL). Salinan GPL termasuk dalam Linux source; Anda juga bisa mendapatkan salinannya dari <ftp://prep.ai.mit.edu/pub/gnu/COPYING>.

Linux bukan public domain maupun shareware. Linux merupakan software gratis, yang biasa disebut freeware, dan Anda bisa menjual atau memberi salinannya, namun Anda harus memasukkan source code atau lakukanlah sebagaimana biasanya Anda menjual atau memberi kode biner yang lain. Jika Anda mendistribusikan hasil modifikasi, maka Anda dibatasi secara legal untuk mendistribusikan source modifikasi tsb. Untuk lengkapnya, lihatlah GNU General Public License.

Linux tetap gratis hingga versi 2.0, dan akan terus gratis. Karena hal itu merupakan sifat dasar GPL di mana Linux sebagai subyeknya, dan menjadikan Linux tidak gratis merupakan tindakan ilegal. Perhatikan dengan baik: 'gratis' lebih ditekankan pada akses source code dari pada tentang uang; memasang tarif untuk pendistribusian Linux merupakan tindakan yang sangat legal, sejauh source codenya juga Anda distribusikan. Penjelasan ini cukup umum; jika ingin lebih jelas, bacalah GPL.

Linux bisa dijalankan pada mesin 386/486/Pentium dengan bus ISA, EISA, PCI dan VLB. MCA (bus milik IBM) pada versi 2.0.0 dan versi-versi yang lebih awal tidak bisa digunakan, tetapi kini telah mulai dikembangkan untuk MCA, yaitu kernel versi 2.1.x. Jika Anda tertarik, lihatlah <http://glycerine.itsmm.uni.edu/mca>.

Ada yang mengerjakan porting Linux ke berbagai platform Motorola 680x0 (yang sekarang dipakai pada beberapa mesin Amigas, Ataris, dan VME), dan berjalan dengan cukup baik. Untuk port ini, diperlukan sebuah 68020 dengan MMU, 68030, 68040, atau 68060, dan diperlukan juga sebuah FPU. Networking dan X sekarang sudah bisa berfungsi pada port ini. Lihatlah <news:comp.os.linux.m68k>.

Linux berjalan dengan baik pada CPU DEC's Alpha, yang saat ini bisa digunakan pada "Jensen", "NoName", "Cabriolet","Universal Desktop Box" (yang lebih dikenal sebagai Multia), dan banyak platform lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat <http://www.azstarnet.com/~axplinux/FAQ.html>

Linux bekerja dengan baik pada SUN SPARCs; sekarang Linux banyak dipakai pada mesin sun4c dan sun4m, yang mendukung perkembangan aktif sun4 dan sun4u. Red Hat Linux merupakan (pada saat info ini ditulis)satu-satunya distribusi Linux yang tersedia untuk SPARCs; lihatlah <http://www.redhat.com/support/docs/rhl-sparc/>

Linux kini sedang aktif dikembangkan untuk dapat diport ke asitektur PowerPC, termasuk mesin Power Mac (Nubus dan PCI), Motorola, IBM, dan Be. Lihatlah <http://www.cs.nmt.edu/~linuxppc/> dan <http://www.linuxppc.org/>

Port ke mesin-mesin yang lain, termasuk MIPS dan ARM, sedang dikerjakan dan sudah mulai memperlihatkan hasil. Tak perlu menahan nafas, tapi bila Anda tertarik dan bisa membantu, Anda mungkin bisa mencari pengembang lain yang ingin bekerja sama dengan Anda.

Linux tidak lagi dianggap dalam testing beta, sebagaimana versi 1.0 yang dilepas pada 14 Maret 1994. Masih ada bug dalam sistem Linux, dan bug-bug tersebut secara perlahan akan diperbaiki sebagaimana berlalunya waktu. Linux menganut "sistem pengembangan terbuka", karena itu semua versi baru akan dirilis ke publik, dan semuanya dianggap sebagai "produk berkualitas". Berikut adalah skema konvensi pemberian nomor versi pada Linux, yang dari nomor tersebut bisa diketahui apakah versi tersebut merupakan versi stabil atau bukan:

Versi 1.x.y, dimana bila x merupakan angka genap, merupakan versi yang stabil, dan hanya ada perbaikan bug bila nilai y bertambah. Sehingga dari versi 1.2.2 hingga 1.2.3, hanya ada perbaikan bug, dan tidak ada penambahan fasilitas. Versi 1.x.y, dimana x merupakan angka ganjil, merupakan rilis dengan kulitas beta yang hanya untuk para developer, dan bisa jadi tidak stabil dan bisa terjadi crash, serta memiliki fasilitas-fasilitas baru yang ditambahkan. Sejalan dengan waktu, pada suatu pengembangan kernel akan dicapai suatu waktu di mana kernel tersebut mulai stabil, dan kemudian akan diberikan cap kernel 'stabil' dan pengembangan dilanjutkan kepada versi kernel berikutnya.

Versi stabil saat ini adalah 2.0.33 (Nomor ini akan terus berubah sejalan dengan ditambahkannya device driver baru dan berbagai pembenahan bug), dan versi development saat ini adalah kernel 2.1.xx. Jika Anda merasa bahwa kernel 2.0.x terlalu baru bagi Anda, silahkan pakai kernel 1.2.13. Meskipun demikian, rilis terakhir dari 2.0 terbukti cukup stabil. Perhatikan bahwa dalam meng'upgrade' dari 1.2 ke 2.0, Anda perlu mengupgrade beberapa utiliti juga; Anda mungkin ingin meng'upgrade' versi terakhir dari distribusi Linux milik Anda untuk memperoleh utiliti tersebut. Source code kernel Linux juga menyertakan file Documentation/Changes, yang berisi rangkaian perubahan yang terjadi pada kernel.

Biasanya pada semua kernel Linux, baik beta maupun bukan, adalah kernel yang cukup stabil, dan Anda tetap dapat menggunakannya bila kernel tersebut memang mengerjakan apa yang Anda butuhkan dan Anda tidak terlalu menginginkan kernel yang paling baru. Ada sebuah site yang memiliki komputer yang menjalankan kernel versi 0.97p1 (mulai musim panas 1992) selama 136 hari lebih tanpa kesalahan ataupun crash. (Seharusnya akan lebih lama bila sang operator tidak keliru menukar transformer main power ke dumpster ...) Sementara ada site lainnya yang beberapa kali diberitakan menjalankan kernel tersebut lebih dari setahun. Sebuah site ada yang masih memiliki sebuah komputer yang menjalankan Linux 0.99p15s selama 600 hari lebih dalam laporan terakhirnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah Linux dikembangkan dengan menggunakan model terbuka dan tersebar, bukan tertutup dan terpusat sebagaimana kebanyakan software lainnya. Hal ini berarti versi pengembangan selalu public (dengan waktu penundaan seminggu atau dua minggu) sedemikian sehingga setiap orang dapat menggunakannya. Hasilnya adalah ketika ada sebuah versi dirilis dengan fungsi baru, hampir selalu ada bug nya, namun juga menghasilkan pengembangan yang sangat cepat sedemikian sehingga bug-bug itu cepat ditemukan dan diperbaiki, bahkan kadang-kadang dalam hitungan jam, karena ada banyak orang yang berupaya memperbaikinya.

Sementara, model tertutup dan terpusat berarti hanya ada satu orang atau sebuah tim yang bekerja dalam proyek tersebut, dan mereka hanya merilis software yang mereka pikir bekerja dengan baik. Sering kali hal ini mengakibatkan interval yang panjang antar rilis, waktu tunggu yang lama untuk perbaikan bug, dan pengembangan yang lebih lambat. Rilis terakhir dari software seperti itu ke publik kadang-kadang kualitasnya lebih tinggi, namun kecepatan pengembangan umumnya lebih lambat.

Pada tanggal 24 Oktober 1997, versi Linux yang stabil saat itu adalah 2.0.31, dan versi pengembangan terakhirnya adalah 2.1.59.2.

2. Fasilitas Linux

3. Isu-Isu Hardware

3.1. Konfigurasi Minimimal Berikut ini merupakan konfigurasi terminimal di mana Linux mungkin berjalan: 386SX/16, 1 MB RAM, floppy 1.44 MB atau 1.2 MB, sembarang video card (+ keyboard, monitor, dsb). Seharusnya ini memungkinkan Anda melakukan boot-ing dan menguji apakah semuanya berjalan pada semua mesin, tetapi Anda tidak akan dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat. Lihatlah <http://rsphyl.anu.edu.au/~gpg109/mem.html> untuk konfigurasi Linux yang minimal.

Agar bisa mengerjakan sesuatu, Anda akan memerlukan juga sejumlah space harddisk, seharusnya 5 hingga 10 MB cukup untuk setup yang sangat minim (hanya dengan perintah-perintah yang terpenting dan mungkin satu atau dua aplikasi kecil terinstal, misalnya, seperti program terminal). Ini masih sangat, sangat terbatas, dan sangat tidak nyaman, karena tidak meninggalkan ruang yang cukup untuk sekedar melakukan sesuatu, kecuali jika aplikasi Anda sangat kecil. Umumnya tidak disarankan untuk mengerjakan apapun kecuali untuk menguji apakah bisa bekerja, dan tentu juga bisa untuk memamerkan keperluan resource yang kecil.

3.2. Konfigurasi Jika Anda akan menjalankan program-program komputasi secara intensif, seperti gcc, X, dan TeX, mungkin Anda akan menginginkan prosesor yang lebih cepat daripada 386SX/16, tetapi sebenarnya itu juga sudah cukup bila Anda sabar.

Pada prakteknya, minimal Anda memerlukan RAM 4 MB bila tidak memakai X, dan 8 MB jika memakainya. Bila Anda juga menginginkan beberapa pemakai pada saat yang sama, atau menjalankan beberapa program yang besar (misalnya kompilasi) sekaligus, Anda akan memerlukan memori lebih dari 4 MB. Dengan ukuran memori yang lebih kecil bisa saja berjalan (bahkan hanya dengan 2 MB) namun dengan memanfaatkan virtual memory (menggunakan harddisk sebagai memori yang lambat) dan akan bekerja demikian lambat hingga nyaris tak berfungsi. Jika Anda menggunakan banyak program sekaligus, 16 MB akan mengurangi banyaknya swapping. Jika Anda tidak menginginkan swap dalam kondisi normal, 32 MB mungkin cukup. Tapi aplikasi yang Anda jalankan rakus memori, Anda akan memerlukan lebih.

Ukuran hard disk yang Anda perlukan tergantung pada software yang Anda instal. Kumpulan utiliti, shell, dan program administrasi Unix yang normal seharusnya cukup dengan hard disk kurang dari 10 MB, di mana sebuah ruang bit digunakan untuk berbagi antar file pemakai. Untuk sistem yang lebih lengkap, dapatkan Red Hat, Debian, atau distribusi yang lainnya, dan anggaplah bahwa Anda akan memerlukan antara 60 hingga 300 MB, tergantung pada apa yang akan Anda instal dan distribusi apa yang Anda peroleh. Tambahkan space sebanyak yang Anda inginkan untuk menyimpan file-file pemakai. Dengan harga hard disk yang ada sekarang, bila Anda membeli sebuah sistem yang baru, tidak masuk akal membeli drive yang terlalu kecil. Dapatkan yang minimal berukuran 500 MB, lebih baik bila 1 GB atau lebih, dan Anda tidak akan menyesalinya.

Tambahkan memori, harddisk, prosesor yang lebih cepat, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan, harapan, dan anggaran Anda agar melampaui pemakaian-pemakaian yang biasa. Satu perbedaan besar antara DOS dengan Linux: penambahkan memori akan menghasilkan perbedaan yang besar, sementara pada DOS, ekstra memori tidak menghasilkan banyak perbedaan. Tentu saja hal ini berkaitan dengan keterbatasan DOS 640 KB, yang jelas-jelas tak ada pada Linux.

Artikel lanjutannya:
3.3 Pendukung Hardware

 [ Sajian Utama ]
[KOMPUTER] [TELEKOMUNIKASI] [KENDALI] [ENERGI] [INSTRUMENTASI] [MULTIMEDIA]

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.
[ Halaman Muka
© 1996-1998 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.