TUTORIAL  
 
ELEKTRO INDONESIA Nomor 2, Tahun II, Oktober 1994

[ Daftar Isi ]
[ Nomor 1 ]
[ Nomor 2 ]
[ Nomor 3 ]
[ Nomor 5 ]
[ Nomor 6 ]
[ Nomor 7 ]
[ Nomor 8 ]

Beberapa Istilah Baru dalam Bidang Elektroteknik

Pendahuluan

Perangkat peristilahan dalam bahasa Indonesia bmenjadi syarat agar bahasa Indonesia dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain dalam bidang elektroteknik. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah menerbitkan dua glosarium yaitu: Glosarium Fisika dan Matematika pada bulan Oktober 1993. Dari dua glosarium ini, akan dicuplik beberapa istilah yang bermanfaat dalam bidang elektroteknik. 
Cara membentuk kata baru 1) 
  • Alih makna
  • Penurunan dari kata lain dengan pengimbuhan, penggandaan atau penggabungan keduanya
  • Pembentukan kata majemuk
  • Pemotongan kata
  • Peniruan bunyi
  • Penyingkatan
  • Penyerapan dari bahasa lain
  • Perekaan kata
Langkah membentuk istilah baru 2) 
  1. Memanfaatkan kata Indonesia umum
  2. Memanfaatkan kata Indonesia yang kurang lazim
  3. Memanfaatkan kata bahasa daerah yang tidak (lagi) lazim
  4. Memungut dari bahasa Inggris
  5. Menerima istilah yang asalnya dari bahasa asing lainnya
  6. Menyebarkan istilah baru
 
Bahasa Asing
Terjemahan Langsung
(sesuai dengan Sifat Katanya)
Penyerapan dari Bahasa Lain
  1. Radio
  2. Telephone
  3. Television
  1. Peti bernyanyi
  2. Suara jauh
  3. Gambar jauh
  1. Radio
  2. Telepon
  3. Televisi
 
Berikut ini istilah-istilah yang diambil dari kata dan Istilah. 
 
alarm (danger signal) 
alarm (wake up) 
converter 
device 
eddy current 
equipment 
 
: titir 
: menggugah 
: pemalih 
: peranti 
: arusolak 
: perlengkapan 
 
  instrument 
photocopy 
Sample 
sampling 
sound system 
subscript 
superscript 
: alat 
: fotokopi 
: terok 
: terokan 
: tata suara 
: tikalas 
: tikatas
 
Contoh entri seperti berikut: 

Pixel 

    Sebuah "titik" yang menyala pada layar monitor dinamakan pixel, atau merupakan singkatan dari picture element. Sebuah gambar sebenarnya berupa titik-titik, jika bentuk titiknya semakin kecil atau berarti jumlah titik persatuan luas semakin besar, maka gambar akan terlihat lebih jelas.
Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia masih mempunyai perbedaan-perbedaan, walaupun sudah dicoba diperkecil perbedaannya. Sebagai contoh dalam pembentukan kata-kata seperti dalam daftar berikut: 
 
Indonesia
Malaysia
1. mengandung (bukan hamil): 
    berisi atau memuat 
2. memuat 
3. memenangkan 
4. dipahami 
5. didorong 
6. dianut
1. mengandungi 

2. memuatkan 
3. memenangi 
4. dipahamkan 
5. didorongi 
6. dianuti

Daftar Pustaka 
  1. Adjat Sakri, Imbuhan, Penerbt ITB-Bandung, Januari 1991.
  2. M.M. Purbo-Hadiwijiyo, kata dan makna, Penerbit ITB-Bandung, Januari 1991.
  3. Liek Wilardjo (Penyunting), Glosarium Fisika, Depdikbud, oktober 1993.
  4. Djati Kerami (Penyunting), Glosarium Matematioka, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Oktober 1993.
  5. Syofyan Zakria, "Memantapkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia", H. U. Pikiran Rakyat, Bandung, 25 Januari 1994.
  6. Kata dan Istilah, Penerbit ITB, Jan. 1985 - Jan. 1995, (terbit tak teratur).

  7. Kusman K. Mahmud, "Indonesia, Malaysia: Ketakbakuan Bahasa", HU Pikiran Rakyat, Bandung, 2 November 1994. 
     
Berikutnya [A-D]

[A-D] , [E-I] , [J-O] , [P-R] , [S-Z]
.
[ Nomor 1 ] , [ Nomor 2 ] , [ Nomor 3 ] , [ Nomor 5 ] , [ Nomor 6 ] , [ Nomor 7 ] , [ Nomor 8

[ Daftar Isi ] , [Home] , [Halaman Muka] , [YPTE] , [Sertifikasi Insinyur Profesional] , [Pengurus BKE-PII]

© 1996-1998 ELEKTRO Online .
All Rights Reserved.