SpaceTech Corner Number 11, Volume II,  Juni  2001


Bim : Balai Informasi Masyarakat | Community Teleservice Center |

Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Via Satelit

Telemedicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh dengan menggunakan teknologi telekomunikasi. Telemedicine meliputi transfer informasi kesehatan pasien,  transfer citra seperti CT scan, MRI, endoskopi, atau USG, pemeriksaan pasien, konsultasi dengan dokter spesialis, dan juga training-training di bidang kedokteran.

Dengan telemedicine, seorang dokter dapat memberi instruksi kepada tenaga paramedis di tempat lain untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Selanjutnya  data hasil pemeriksaan ditransmisikan kembali untuk didiagnosa.

Pentrasmisian citra kedokteran dan penggunaan aplikasi multimedia seringkali  memerlukan bandwidth yang besar. Tabel 1 [1] menyajikan kecepatan transmisi citra untuk beberapa media.  Servis komunikasi yang dipilih tergantung pada tipe informasi, besarnya informasi, dan seberapa urgen informasi tersebut.

Selain ADSL dan cable modem, teknologi yang menawarkan bandwidth yang tinngi adalah satelit. Dibawa ini adalah contoh kasus aplikasi satelit untuk pelayanan kesehatan jarak jauh.

1. Jaringan Informasi Medis Asia-Pasifik via ETS-V (AMINE - Asia Pacific Medical Information Network via ETS-V)

Proyek ini dilaksanakan oleh National Space Development Agency (NASDA) dan Dept. Pos dan Telekomunikasi Jepang dibantu oleh Fakultas Kedokteran Universitas Tokai Jepang. Sebanyak 25 stasiun bumi didirikan,  tersebar di Thailand, Kamboja, Papua Nugini, Fiji, China, dan Jepang. Gambar 2 menunjukkan L-Band VSAT yang digunakan di berbagai stasiun  tersebut.

Selama empat tahun operasi (1992-1996) ternyata 80% traffik adalah trafik non-klinis seperti masalah-masalah administrasi, manajemen rumah sakit, dan urusan logistik. Karena itu AMINE merekomendasikan untuk desain telemedicine  masa yang akan datang agar turut memperhitungkan trafik-trafik non-klinis seperti ini. Hasil yang nyata adalah AMINE telah berhasil menyelamatkan  banyak pasien terutama di negara berkembang di asia pasifik.

2. Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology Satellite ) - NASA

ACTS adalah salah satu pionir dalam mengaplikasikan telemedicine via satelit. Salah satu eksprimen telemedicine yang dilakukan adalah telemammography yang mendemontrasikan pengiriman citra mammografi  resolusi tinggi dari daerah pedesaan ke kota menggunakan jaringan akses satelit.

Mammografi adalah citra radiologi yang dapat membantu pendeteksian kanker payudara dalam tahap dini. Sayangnya dibutuhkan ahli radiologi yang berpengalaman untuk menginterpretasikan citra tersebut yang tidak selalu tersedia didaerah pedesaan atau kota kecil.

Eksprimen ini menghubungkan tempat screening di kota kecil atau pedesaan dengan suatu institusi medis di kota besar. Keberhasilan program ini membutuhkan integrasi antara satelit dan infrastruktur terestrial di fakultas kedokteran kampus/rumah sakit, pemoresan citra, keamanan data pasien, juga perangkat lunak yang mengontrol proses screening.

Salah satu  kesulitan yang dihadapi pada telemammografi ini adalah citra yang dihasilkan berukuran besar.  Untuk teknik mammography direct digital, kompresi 20:1 diperlukan agar citra dapat ditransmisikan kurang dari 1 menit dengan menggunakan T1. Tetapi kompresi sebanyak ini mengorbankan beberapa data pada citra. Karena itu eksprimen ini menyarankan pengembangan teknik kompresi citra disamping perbaikan sistem yang mampu mentransmisikan citra lebih cepat. (editor)

Referensi

1. Telemedicine: A Driver Analysis
2. Robert J. Kerczewski, Gerald J.Cosmos, Paul G. Mallash, Duc H.Ngo, “Operational Scenarios and Implementation Issues for T1-Rate Satellite Telemammography”, AIAA Electronic Library, vol.3, No.2, 1998.
3. Isao Nakajima, Yuhsuwke Sawada, Hiroshi Juzoji, “Outline of AMINE: Asia-Pacific Information Network via ETS-V”, AIAA Electronic Library, vol.3, No.2, 1998.

Bim : Balai Informasi Masyarakat | Community Teleservice Center |


| HOME | COVER


 © 1999-2001 ELEKTRO Online
All Rights Reserved.