SpaceTech Corner Number 11, Volume II,  Juni  2001


|  Bim : Balai Informasi Masyarakat | Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Via Satelit |

Community Teleservice Center

Terdapat kesenjangan yang besar pada pemberdayaan sarana telekomunikasi dan informasi di daerah pedesaan (rural) dan perkotaan. Penyediaan sarana informasi di daerah pedesaan selayaknya tidak sekedar didasarkan pada pertimbangan bisnis semata, tetapi bahwa harus terdapat pemerataan dalam pengaksesan informasi oleh semua masyarakat. CTC, Community Teleservice Centre.telah dikembangkan di beberapa negara. CTC ini juga merupakan proyek dari ESCAP (Economic and Social Comission for Asia and the Pacific) PBB. Proyek tersebut diberi nama “Integrated rural capacity building through development and application of the satellite-based Community Teleservice Centre concept”.  Di Indonesia pengembangan konsep CTC atau Balai Informasi masyarakat ini diprakarsai oleh Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia). Di bawah ini adalah beberapa informasi yang relevan.

Community Tele Service (CTC) adalah suatu tempat faslitas komunikasi dan informasi yang digunakan bersama oleh masyarakat di pedesaan. Implementasi dari CTC ini dapat beragam, dari bentuk yang paling sederhana, yang hanya menyediakan jasa layanan telepon dan fax, sampai kepada konsep desa maju yang dikembangkan oleh Divisi Risti Telkom, suatu layanan multiguna bagi masyarakat desa berbasis suara. Pada tahap selanjutnya, CTC  diharapkan juga dapat memberikan layanan multimedia kepada masyrakat pedesaan, seperti pendidikan jarak jauh, pembinaan usaha kecil, dsb. Aplikasi-aplikasi yang dapat ditawarkan pada CTC adalah:

Beberapa aplikasi yang dapat diimplementasikan pada konsep CTC adalah:

1. Communication and Networking

Menyediakan keperluan-keperluan seperti fax, email, internet, komunikasi antar lembaga di pedesaan, puekesmas, kantor kecamatan, sekolah, dsb.

2. Pendidikan dan training

CTC dapat memfasilitasi training-training untuk masyarakat pedesaan pada umumnya, juga untuk guru-guru di tempat terpencil, atau pegawai-pegawai lembaga masyarakat di daerah tersebut. Contoh kursus yang dapat ditawarkan antara lain: kursus dalam bidang pertanian, kehutanan, kursus bahasa, pengetahuan dasar, kesehatan, dsb.

3. Peningkatan kesehatan masyarakat

Pemanfaatan CTC dalam bidang kesehatan meliputi konsultasi jarak jauh, diskusi antar dokter atau tenaga medis lainnya yang berjauhan tempat, transmisi citra hasil penyinaran sinar-X, scanning, dll, untuk diinterpretasikan oleh dokter spesialis dari tempat lain, demikian juga instruksi real time jarak jauh.

4. Pengaksesan database

Database untuk berbagai keperluan, seperti daftar harga komoditas, analisis kebutuhan pangan dll

5. Peningkatan perekonomian daerah setempat

Di beberapa negara, CTC telah digunakan sebagai sarana untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha kecil, membantu pemasaran produk setempat, juga memberikan training-training kewirausaaan.

Infrastruktur dan potensi penggunaan satelit

Saat ini infrastruktur telekomunikasi di daerah pedesaan masih sangat minim, persentase daerah pedesaan di Indonesia adalah 76%, sementara pelanggan jaringan telepon hanya sekitar 20.5 % dari total pelanggan [2]. Hal ini disebabkan karena prasarana umum seperti jalan dan listrik yang tidak memadai, pendapatan penduduk pedesaan yang relatif lebih rendah sehingga kebutuhan akan servis telekomunikasi juga rendah. Sebagian daerah pedesaan secara geografi terisolasi dan sukar dicapai oleh jaringan telekomunikasi, selain kepadatan penduduknya yang tidak merata (terpencar-pencar). Karena itu, jaringan telekomunikasi untuk daerah pedesaan harus didesain secara spesifik, sistem telekomunikasi untuk daerah perkotaan tidak selalu fisibel untuk diterapkan di daerah pedesaan. CTC dapat menggunakan semua prasarana telekomunikasi yang telah ada.  Satelit telekomunikasi memegang peranan besar, disamping karena cakupan areanya yang luas, relatif lebih murah untuk daerah yang benar-benar terisolasi yang belum terpasang infrastruktur telekomunikasi terestrial, juga karena konsep CTC tidak hanya memanfaatkan jaringan telepon/komunikasi suara tetapi aplikasi multimedia yang membutuhkan bandwidth yang besar. Gambar 1 memberikan gambaran potensi penggunaan satelit komunikasi.

Dari segi trend teknologi, dengan adanya OBP (on board processing), teknologi satelit telah berubah dari yang sifatnya pasif menjadi aktif. Dari sisi penggunaan satelit komunikasi, dahulu satelit lebih menekankan kepada jaringan transport dan sekarang sudah mengarah menjadi jaringan akses. Selanjutnya kebutuhan bandwidth berkembang dari band width sempit menuju band width lebar terutama untuk layanan multimedia. Beberapa konsorsium luar negeri telah menyusun konsep pelayanan service broadband berbasis satelit. Selain itu dengan VSAT layanan akses internet kecepatan tinggi, video conferencing, tranfer data bervolume besar, multicasting, broad casting data, dan push services.

Implementasi

Dalam pengimplementasiannya, CTC dapat bekerjasama dengan fasilitas-fasilitas yang sudah ada seperti wartel dan warnet, dan juga dengan program-program pemerintah seperti konsep Nusantara-21 dan otonomi daerah.

Pada konsep Nusantara-21, prasarana yang ditawarkan antara lain Adi Marga Kepulauan yang menghubungkan semua ibukota propinsi di Indonesia dan  Pusat Akses Masyarakat Multimedia Nusantara yang meliputi”broadband payphone”, “broadband business centre”, “networked elibrary”, dan “multimedia community kiosk”. Awalnya direncanakan pada tahun 2000 seluruh ibukota kecamatan di seluruh Nusantara sudah mempunyai akses ke N-21, baik melalui satelit Palapa, Telkom-1, Garuda, maupun sistem satelit lain yang akan beroperasi di Indonesia.

Secara fisik, N-21 dikembangkan dengan konsep struktur “ring of rings” dan keanekaragaman teknologi dan dari segi pemanfaatan, konsep yang digunakan adalah “network of networks” dan keanekaragaman aplikasi.

Selain kemungkinan penyelasan dengan konsep N-21 diatas, implementasi CTC juga dapat diintegrasikan dengan konsep desa

maju Div. Risti Telkom sehingga upaya pemberdayaan telematika di lingkungan pedesaan tidak berjalan sendiri-sendiri.

Saat ini Desa Maju merupakan sistem yang menyediakan informasi berbasis suara dan berisi informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan lain dari masyarakat pedesaan, melaui jaringan Voice Processing Server. Sistem ini akan mengubah teks dari internet menjadi suara, yangkemudian akan ditransmisikan kepada para pengguna melalui suatu terminal yang menyerupai payphone biasa. Sebagai pengganti angka-angka, tombol-tombol pada terminal telepon ini ditandai dengan simbol-simbol. bila salah satu tombolnya ditekan, pemakai akan dihubungkan pada informasi-informasi dengan beragam topik, mulai dari  kesehatan, pertanian, sampai pada harga barang-barang komoditas. Pengguna dapat juga mengajukan pertanyaan yang segera akan dijawab oleh fasilitator.

Penunjang Pendirian CTC

Beberapa issu yang harus diselesaikan agar pendirian CTC ini dapat terwujud:

Referensi

1. John Leong, “Study report CTC program”, http://www-eng.tp.edu.sg/rwgsat/ctc/study.htm
2. Naswil Idris, “Telecommunication policies and deregulation for better services to encourage high economic growth and rural development in Indonesia”, Jurnal Universitas terbuka, 1992.
3. http://www.postel.go.id/postel_grp_ind/Dittel/industri_informatika.htm

Bim : Balai Informasi Masyarakat | Pelayanan Kesehatan Jarak Jauh Via Satelit |


| HOME | COVER


 © 1999-2001 ELEKTRO Online
All Rights Reserved.