ELEKTRO
Nomor 31, Tahun VI,  Mei 2000
TELEKOMUNIKASI

Sistem Komunikasi Wireless Pita Lebar

Home
Halaman Muka


Sajian Utama
Sajian Khusus

Komputer
Energi
Elektronika

Mengenal NGDLC Next Generation Digital Loop Carrier
 


Generasi pertama dari sistem komunikasi bergerak adalah penggunaan teknologi analog, ini terjadi pada awal tahun 1980. Banyak sistem-sistem yang menawarkan kapasistas yang rendah dan dengan layanan yang masih terbatas. Generasi kedua telah memakai teknologi digital dan mereka dapat menawarkan layanan yang lebih banyak lagi, termasuk layanan pesan singkat dan data. Sistem generasi kedua mempunyai kapasitas yang lebih besar dan dapat melakukan roaming lebih baik lagi. Sistem digital juga menawarkan keamanan yang lebih baik dengan adanya teknologi enkripsi dan autentikasi.
Saat ini layanan telekomunikasi wireless dilayani oleh generasi pertama dan generasi kedua. Kapasitas yang lebih besar dapat diperoleh dengan menggunakan cell radio yang lebih kecil dan penggunaan frekuensi tinggi dimana pita yang besar masih dapat diperoleh. Sistem generasi ketiga bertujuan mengintegrasikan layanan-layanan yang ada pada jaringan fix, seperti BISDN.
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah satu sistem generasi ketiga. UMTS bertujuan untuk mengintegrasikan semua sistem komunikasi mobile, tetapi tidak dapat mendukung hubungan broadband. Gambar dibawah ini menggambarkan sistem bergerak yang dibedakan berdasarkan generasi.

Gambar 2 menunjukkan level kecepatan transfer dan mobilitas yang dapat didukung oleh sistem generasi kedua dan ketiga. Model W-ATM ditujukan dapat mendukung bandwith dan pergerakan user seperti pada High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN). Frekuensi radio terbatas dan banyak yang telah digunakan. World Administrative Radio Conference (WARC) menentukan alokasi pita frekuensi, untuk UMTS di tentukan pita yang besarnya 230 MHZ pada frekuensi sekitar 2 GHz. Sedangkan Conference  Europeene Postes of Telecommunications (CEPT) menentukan pita untuk Mobile Broadband System (MBS) pada frekuensi 40 GHz dan 60 GHz. WARC juga telah menentukan pita untuk wireless LAN dimana di eropa pita ini gunakan untuk HIPERLAN yakni 5 dan 17 GHz.
Bandwith yang di alokasikan buat sistem W-ATM  antara 5.30 GHz dan 5.70 GHz. Jika frekeuensi HIPERLAN dapat digunakan pada W-ATM, maka pita frekuensi dapat dimulai dari 5.15 GHz.

Universal Mobile Telecom-munication System (UMTS)

Uuniversal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah sistem generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh European Telecommunication Standard Institution (ETSI), selain itu Intertational Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector (ITU-T) mengerjakan sistem yang sama dinamakan International Mobile Telecommunation System 2000 (IMT 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang.
UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit.
UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas dan private areas, urban dan rural.

Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS.
Multiple akses yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Research and Technology Development in Advanced Communications Technologies in Europe (RACE) telah mengembangkan dua jenis multiple akses yakni Code Division Multiple Acces (CDMA) dan Time Division Multiple Acces (TDMA), dari keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan.
Pada Gambar 3 dapat dilihat ada empat komponen utama pada jaringan UMTS. UMTS mobile terminal mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan jaringan dan dapat menggunakan layanan UMTS. UMTS acces Network bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi yang berhubungan dengan radio seperti handover dan manajemen hubungan. Fungsi dari Core Network adalah switching dan transportasi data sedangkan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pergerakan terminal diimplementasikan pada Intelligent Network (IN).

Mobile Broadband System (MBS)

Mobile Broadband System (MBS) bertujuan untuk melayani transfer informasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dari UMTS. MBS akan menawarkan akses yang transparan terhadap B-ISDN, sehingga tidak ada perbedaan antara jaringan fix dan jaringan wireless. Konsep dari MBS ini dikembangkan oleh RACE dan telah didemonstrasikan di Jerman sejak juli 1995.
MBS diharapkan dapat memberikan bandwith sebesar 155 Mbits/s, hal ini jauh lebih besar dibanding UMTS. Dengan bandwith sebesar ini, secara praktis sistem dapat melayani B-ISDN. Kecepatan transfer seperti ini dapat diperoleh karena menggunakan dua pita frekuensi yang besar yakni pada 60 GHz dan 40 GHz.

MBS mengidentikasikan suatu skenario sehingga pengguna seolah berada pada lingkungan indoors. Dalam kantor-kantor, sistem dapat menawarkan layanan multimedia sehingga dapat menggantikan peran wireless LAN dengan berbagai aplikasi komputasi. Jaringan pada sebuah bangunan dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan tersebut, sedangkan jaringan pada sebuah kota dapat dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi seperti kebanyakan jaringan saat ini.
Struktur jaringan MBS berbeda dengan jaringan UMTS, terminasi pada jaringan MBS disebut dengan Mobile Broadband Termination (MBT). Sistem Mobile Broadband Base Station terdiri dari Fixed Broadband Termination Unit (FBTU) dan Fix Broadband Termination Control Unit (FBTCU). FBTCU terhubung dengan jaringan B-ISDN, pada sebuah jaringan MBS dapat memiliki beberapa FBTCU. Struktur jaringan MBS dapat dilihat pada Gambar 4.

High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN)

High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat melayani broadband pada Local Area Network (LAN). HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti Ethernet 10 Mbits/s.
Sistem HIPERLAN dapat dibagi menjadi tiga generasi, Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Tipe 1 dan 2 dibuat untuk menggantikan jaringan lokal yang fix dan beroperasi pada band 5 GHz, tipe tiga dirancang beroperasi pada band 17 GHz.
HIPERLAN tipe 1 menyediakan dua layanan utama : layanan jaringan lokal tanpa kabel dan layanan ad-hoc. Pada jaringan ad-hoc, mobile terminal dapat berkomunikasi tanpa adanya base station atau infrastrukur fix lainnya, hubungan pada jaringan ini hanya bersifat sementara sehingga tidak perlu adanya infrastruktur yang fix.
Spesifikasi dari HIPERLAN tipe 1 terdiri dari dua lapis terbawah layer OSI, sistem dirancang untuk beroperasi pada band 5.15-5.30 dan 17.1-17.3 GHz. Transfer data yang ditawarkan 20 Mbit/s untuk asinchronous dan 2 Mbit/s untuk sinchronous.
HIPERLAN tipe 2 diharapkan dapat memberikan layanan seperti yang ditawarkan oleh ATM LAN. Standarisasi untuk HIPERLAN tipe 2 ini belum dibuat, sedangkan pita frekuensi yang digunakan pada 17 GHz.

Kesimpulan

Sistem UMTS, MBS dan HIPERLAN mempunyai kelebihan masing-masing dalam usaha menyediakan layanan broadband. UMTS bertujuan untuk mengintegrasikan semua komunikasi wireless, tetapi belum dapat menyediakan layanan broadband. MBS mampu memberikan layanan broadband secara transparan seperti pada komunikasi wireline, tetapi sistem ini hanya mampu melayani pemakai indoor(dikondisikan seperti indoor). Sedangkan HIPERLAN bertujuan untuk menyediakan layanan sama seperti yang ditawarkan oleh ATM LAN saat ini, tetapi standarisasi untuk ini belum dibuat.

Daftar Pustaka

  1. Immonen, J., 1995, Master Thesis, Integration of the Mobile Broadband System into the Fixed B-ISDN, Tampere, Tampere University of Technology, 58 pages.
  2. CEC Deliverable R2067/UA/WP215/DS/P/051.b1. 1994. Final Version of System Description Document, RACE project 2067 MBS deliverable 51, 149 pages.
  3. Swain ,R.S., 1994,UMTS - A 21st Century System, Race Mobile ProjectLine Assembly, 6 pages.
Enos Jan Urahman Purba; Mahasiswa STT Telkom Bandung Angkatan 1995, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Peminatan Jaringan Telekomunikasi
Email: ste95048@stttelkom.ac.id
Artikel lain: Mengenal NGDLC Next Generation Digital Loop Carrier

| SAJIAN UTAMA | SAJIAN KHUSUS |
KOMPUTER  | ENERGI | ELEKTRONIKA |

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.
| Halaman Muka
© 1996-2000 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.