ELEKTRO INDONESIA                 Edisi ke Delapan, Juli 1997

SAJIAN KHUSUS

Kerja sama Tenaga Listrik Sektor swasta ASEAN di Daerah Perbatasan Kalimantan

Tingkat elektrifikasi, yaitu prosentase listrik terpasang dibandingkan kebutuhan, di Indonesia masih rendah sekitar 40% (tahun 1996) maka dapat dipastikan bahwa kebutuhan tenaga listrik akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kegiatan ekonomi dan pembangunan industri dan jasa.

Peran serta sektor swasta nasional diharapkan lebih berperan di daerah-daerah perbatasan yang bernilai strategis. Untuk mendorong kerja sama swasta tersebut, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah negara tetangga di lingkungan ASEAN membentuk forum kerja sama pertumbuhan sub regional ASEAN, antara lain: Peta

Kesepakatan Kerja Sama Energi ASEAN

Negara-negara anggota ASEAN telah mencapai kesepakatan untuk melakukan kerja sama dalam bidang energi, secara garis besar kesepakatan tersebut meliputi:

BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines - East ASEAN Growth Area)

Dari tiga kelompok kerja sama area pertumbuhan sub regional ASEAN, kelompok kerja sama BIMP-EAGA merupakan kelompok kerja sama yang paling aktif dan sering mengadakan pertemuan koordinasi.

Sampai dengan akhir tahun 1996, kelompok ini telah mengadakan 4 kali pertemuan koordinasi tingkat kelompok kerja bidang energi, 2 kali pertemuan tingkat Direktorat Jenderal dan 1 kali pertemuan tingkat Menteri.

Dari beberapa pertemuan Kelompok Kerja BIMP-EAGA Bidang Energi diperoleh kesepakatan untuk bekerja sama pada berbagai bidang yang memungkinkan/dapat memacu pertumbuhan ekonomi regional dan peningkatan standar hidup masyarakat. Penekanan kerja sama diarahkan pada optimasi penggunaan/pemakaian keunggulan komparatif masing-masing anggota. Salah satu bidang tersebut adalah bidang energi, dengan beberapa problematika, yaitu pemenuhan akan peningkatan kebutuhan energi dan integrasi sistem energi. Kerangka kerja sama energi perlu diperkuat perdagangan intra regional BIMP-EAGA pada komoditi energi, pengembangan infrastruktur untuk transmisi ketenagalistrikan perbatasan.

Tabel Sistem Ketenagalistrikan di daerah Kalimantan
(PLN Wil. V, PLN Wil. VI dan Kaltim)
Proyeksi Jumlah Pelanggan
. 1997 2000 Pertumbuhan
Industri
Rumah Tangga
Komersial
Sektor Umum
2252,57
1334260,89
74758,86
1452678,45
2658,77
1914606,19
99505,23
2072059,93
4,69%
13,23%
9,65%
10,40%

Proyeksi Jumlah Daya Tersambung
. 1997 2000 Pertumbuhan
Industri
Rumah Tangga
Komersial
Sektor Umum
313106,07
866387,24
276773,09
137754,30
3913316,41
1219884,88
425106,26
164853,99
7,26%
12,49%
13,90%
6,06%

Proyeksi Jumlah Penjualan Energi Listrik
. 1997 2000 Pertumbuhan
Industri
Rumah Tangga
Komersial
Sektor Umum
844668,14
1302788,16
390463,08
212938,97
1096669,41
1906915,22
622813,67
253826,89
9,56%
13,62%
16,36%
6,32%

Tabel Sistem Ketenagalistrikan di daerah Kalimantan
(PLN Wil. V, PLN Wil. VI dan Kaltim)
Proyeksi Daya Terpasang Pembangkit
. 19972000Pertumbuhan
PLTD
PLTG
PLTA
759316
21000
30040
927301
21000
30055
5,83%
0%
0,02%

Bidang-bidang yang layak untuk kerja sama adalah: Interkoneksi Indonesia - Malaysia; Interkoneksi Sabah - Philippines Selatan; dan Interkoneksi Sarawak - Brunei Darussalam - Sabah.

Sedangkan dalam bidang sumber daya, yang layak kerja sama meliputi:


Guna meningkatkan peran serta sektor swasta maka diperlukan adanya beberapa insentif baik berupa insentif fiskal maupun non fiskal. Pertukaran informasi tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengembangan energi dari seluruh anggota juga sangat diperlukan.

Kendala-kendala yang ada pada kerja sama ini, yaitu peran serta sektor swasta masih sedikit, untuk itu setiap negara anggota diharuskan meminimalkan hambatan-hambatan dan memperbesar penyediaan fasilitas bagi efektivitas peran serta sektor swasta.

IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand - Growth Triangle)

Pertemuan kelompok kerja bidang energi pada segitiga pertumbuhan Indonesia - Malaysia - Thailand sampai dengan pertengahan tahun 1996 telah melakukan 3 kali pertemuan koordinasi, yaitu: Pertemuan kelompok kerja bidang energi pertama, di Penang - Malaysia, 7-8 November 1994; Pertemuan kelompok kerja bidang energi kedua, di Bangkok, 11-12 Mei 1995; dan Pertemuan kelompok kerja bidang energi ketiga, di Bukittinggi - Indonesia, 23-25 September 1996.

Dari beberapa pertemuan tersebut, terungkap adanya berbagai harapan dan hambatan/kendala dalam menggalang kerja sama tersebut. Untuk memacu kemakmuran dan meningkatkan taraf hidup penduduk di area segitiga pertumbuhan, ketiga pemerintah anggota IMT-GT diminta memberikan dukungan terhadap proyek-proyek yang telah diusulkan, agar dapat segera dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya diharapkan ada kerja sama di antara sektor pemerintah dan swasta Indonesia, Malaysia dan Thailand, oleh karena itu merupakan kebutuhan yang mendesak untuk mempermudah birokrasi dalam pengurusan segala administrasi yang menyangkut industri energi swasta. Perlu dilakukan penyederhanaan segala bentuk prosedur di masing-masing negara anggota, dengan memberikan jaminan kerja sama, pengawasan dan pengelolaan pada kegiatan investasi di bidang yang berkaitan dengan energi, khususnya untuk pertambangan batubara dan pembanguan pembangkit listrik. Dalam kerja sama tersebut sumber daya energi merupakan bahan baku pokok yang sangat potensial dan strategis untuk dikembangkan pada kerja sama IMT-GT. Batubara diharapkan dapat memainkan peranan utama sebagai pemasok kebutuhan energi pada IMT-GT.

Untuk mendukung peningkatan peran serta sektor swasta dalam pembangunan pembangkit dan sektor energi, dilakukan langkah-langkah:

Potensi di Daerah Perbatasan Kalimantan

Sistem Ketenagalistrikan di Daerah Kalimantan (PLN Wilayah V, PLN Wilayah VI dan Kalimantan Timur)

Penerapan Pola Kerja sama

Di wilayah pertumbuhan BIMP-EAGA telah mencapai kesepakatan dalam bidang energi, antara lain: Selain proyek-proyek tersebut di atas, proyek PLTA, PLTG, PLTGU dan jaringan transmisi 150 kV dan jaringan distribusinya, merupakan proyek ketenagalistrikan yang membutuhkan peran swasta untuk merealisasinya.

Usulan Pola Kerja sama Untuk Pelaksanaan Proyek Ketenaga listrikan di Perbatasan Kalimantan

Proyek-proyek ketenagalistrikan yang menjadi peluang untuk usaha ketenagalistrikan di daerah perbatasan Kalimantan Barat dan Timur terdiri dari proyek-proyek yang telah direncanakan pemerintah (solicited project) dan proyek atas usulan sendiri (unsolicited project).

Pelaksanaan proyek ketenagalistrikan (pembangkit, transmisi dan distribusi) atas usulan pihak swasta selain dapat dilakukan oleh swasta dalam negeri sendiri, juga dapat dilakukan oleh swasta asing baik swasta dari negara BIMP-EAGA atau swasta di luar BIMP-EAGA. Pola kerja sama yang diterapkan adalah pola Joint Venture (JV). Sedangkan untuk proyek yang ditentukan oleh pemerintah, selain kerja sama antar swasta, juga harus dilakukan dengan PLN dengan pola kerja sama yang dipilih sesuai dengan jenis dan kondisi proyek.

Berikut diuraikan mengenai pola kerja sama untuk proyek-proyek yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu:

Penutup

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan antara lain:
  1. Pola kerja sama BOO paling sesuai guna menarik investor swasta untuk menanamkan modal pada bidang investasi pembangkit tenaga listrik di perbatasan yang telah terjangkau jaringan transmisi dan atau jaringan distribusi PLN.
  2. Pola kerja sama BTL paling sesuai guna menarik investor swasta untuk menanam modal pada bidang investasi jaringan transmisi dan distribusi di daerah perbatasan yang belum ada jaringan transmisi dan atau jaringan distribusi PLN.
  3. Pola kerja sama Joint Venture (JV) paling sesuai guna menarik investor swasta untuk menanam modal pada bidang investasi pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan distribusi dalam suatu kesatuan paket investasi di daerah perbatasan yang sama sekali belum mendapat pelayanan PLN, yaitu remote area yang banyak terdapat di daerah perbatasan.
  4. Kerja sama dengan pola Joint Venture dan Joint Operation, biarpun tidak semua mempunyai nilai terbesar, tetapi dapat diterapkan pada semua bidang.
(Sumber: Ditjen LPE Deptamben)


[Sajian Utama] [Profil Elektro]

[KOMPUTER] [KOMUNIKASI] [KENDALI] [ENERGI] [ELEKTRONIKA] [INSTRUMENTASI] [PII NEWS]


Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.

[Edisi Sebelumnya]
© 1997 ELEKTRO ONLINE and INDOSAT NET.
All Rights Reserved.