ELEKTRO
Nomor 26, Tahun V, Juni 1999
SAJIAN KHUSUS

Kartu Pintar dan Telpon Umum Nirkabel

Home
Halaman Muka

Sajian Utama
Komunikasi
Energi
Instrumentasi
Sampai saat ini jaringan telpon umum biasanya dioperasikan dengan tingkat kehilangan (loss) yang cukup berarti. Sekarang, liberalisasi pada sektor sistem pembayaran telah mampu meningkatkan keuntungan yang diperoleh, khususnya jika ditinjau dari segi lokasi keberadaan telpon umum, biaya operasi, maupun biaya perawatan. Ini semua tidak terlepas dari peran kartu pintar sebagai mekanisme pembayaran yang diberlakukan sebagai pengganti sistem pembayaran dengan koin.

Sepuluh tahun belakangan ini, nampak bahwa telah terjadi perkembangan yang luar biasa pada teknologi komunikasi selular digital dan pemanfaatan kartu pintar. Kedua teknologi ini telah menyatu menyajikan suatu kemungkinan aplikasi baru di bidang telepon umum. Telpon umum GSM (nirkabel) menawarkan tingkat keuntungan yang luas dibanding telpon umum konvensional (kabel). Keuntungan tersebut meliputi sisi instalasi jaringan, biaya operasi maupun biaya perawatan. Sementara itu, kepraktisan dan keamanan yang ditawarkan kartu pintar sebagai sistem pembayaran telpon umum telah mendorong tingkat penjualan kartu telpon di seluruh dunia mencapai 500 juta lembar per tahun.

Telpon umum terpasang di seluruh dunia saat ini diperkirakan mencapai 7,6 juta unit dengan tingkat pertumbuhan regional secara umum sekitar 5%. Tetapi di negara-negara dimana pemanfaatan kartu pintar masih sesuatu yang baru, tingkat pertumbuhannya mencapai 20-30%. Angka-angka ini merupakan peluang pasar yang sangat potensial bagi GSM untuk ikut terlibat dalam bisnis telpon umum. Target untuk bisa menangani 3-5% pasar telpon umum, merupakan angka yang cukup menggiurkan dalam bisnis telekomunikasi.

Pasar Telpon Umum

Pasar paling memungkinkan untuk telpon umum GSM meliputi kawasan-kawasan pedesaan (pinggiran), khususnya di sebagian wilayah negara-negara berkembang (seperti Afrika atau India), dimana jaringan telpon kabel yang telah terpasang oleh perusahaan telpon masih sangat terbatas. Di seluruh dunia, sejumbah besar negara-negara berkembang telah memiliki dan mengoperasikan jaringan GSM, tetapi jaringan telpon konvensional justru masih sangat terbatas, atau bahkan belum ada.

Lokasi-lokasi terpencil di negara-negara maju juga masih merupakan pasar potensial bagi pengembangan telpon umum selular GSM. Tetapi di wilayah-wilayah seperti Eropa dan Amerika, aplikasi telpon umum GSM untuk lokasi-lokasi/keperluan-keperluan berikut sudah merupakan hal yang biasa (Gambar 2). Pertama adalah penempatan telpon umum GSM di kendaraan-kendaraan umum seperti kereta api, kapal, ataupun bus jarak jauh (Gambar 3). Kedua pemasangan telpon umum secara temporer di lokasi-lokasi yang menyelenggarakan event khusus, seperti konser maupun arena-arena olah raga.

Prediksi 3 tahun ke depan menyebutkan bahwa diharapkan jumlah telpon umum GSM terpasang di seluruh dunia mencapai 30.000 sampai 40.000. Angka ini kira-kira relevan dengan harga pasar sekitar 60 juta USD (dolar Amerika). Sekitar emat-per-lima pasar ini, nampaknya akan berada di negara-negara berkembang. Saat ini, sejumlah perusahaan terlibat dalam proyek-proyek telpon umum GSM di lokasi-lokasi seperti : kawasan terpencil Senegal, arena ski es Andora, dan penginstalasian telpon di kota-kota dimana jaringan telpon kabel sangat terbatas di negara Beirut.

Keuntungan Operator

Biaya instalasi dan biaya perawatan telpon umum nirkabel GSM diperkirakan kurang dari separuhnya dibanding telpon umum konvensional. Bagi operator, ini berarti bahwa biaya investasi yang dikeluarkan untuk telpon umum GSM akan cepat kembali, paling tidak dalam waktu 2 tahun sejak operasi awal. Pada saat yang sama, lalulintas percakapan telpon yang dibangkitkan oleh telpon umum GSM jauh lebih tinggi dibanding pada telpon selular pribadi. Pengalaman di Amerika dan di Eropa menunjukkan bahwa lalu lintas percakapan telpon umum GSM dapat mencapai 3000 USD per bulan.

Disamping itu, jaringan telekomunikasi telpon umum yang dapat ditawarkan oleh GSM di wilayah-wilayah yang tidak atau belum memiliki jaringan telpon konvensional, tidak memerlukan investasi untuk pekerjaan-pekerjaan keteknikan yang berkaitan dengan pekerjaan laying landlines. Dari segi ini, waktu yang dibutuhkan untuk instalasi menjadi jauh lebih cepat karena hanya membutuhkan beberapa pekerjaan kecil di lokasi, dibanding pada telpon umum kabel. Lebih husus lagi hal ini merupakan keuntungan yang dapat diperoleh, terutama untuk lokasi-lokasi yang sifatnya temporer seperti kawasan wisata, lokasi-lokasi hiburan, maupun arena-arena pameran. Telpon umum GSM dapat dipasang di lokasai manapun pada radius 35 km dari base station. Juga dapat dipasang di kendaraan-kendaraan umum berkecepatan tinggi sampai 260 km/jam.

Sebagai tambahan, penyebaran telpon nirkabel bisa dilakukan dengan cepat karena sambungan (unit telpon) ke jaringan bisa dilakuan dengan segera. Para operator dapat mengharapkan memperoleh keuntungan dalam tempo yang relatif singkat hanya 1 bulan. Teknologi telpon nirkabel juga menjamin tidak terjadinya masalah-masalah kerusakan fisik jaringan yang berkaitan dengan pemotongan kabel. Perlu dicatat bahwa pencurian kabel tembaga (kabel telpon) merupakan masalah yang serius di sejumah negara berkembang. Sebagai hasilnya, pengoperasian telpon umum nirkabel tidak saja mengurangi biaya perawatan, tetapi juga mampu meningkatkan kepuasan bagi para pengguna karena kecilnya kemungkinan telpon tidak beroperasi.

Kartu Pintar untuk Telpon Umum

Tingkat kemanan tinggi yang ditawarkan oleh mekanisme pembayaran telpon umum yang canggih seperti penggunaan kartu pintar, juga ikut memainkan peran yang penting dalam menurunkan biaya perawatan, sekaligus menaikkan tingkat kepuasan kepada para pengguna. Koin telah memainkan peran yang penting dalam pengembangan percakapan telpon melalui telpon umum, tetapi belakangan ternyata sistem koin ini memunculkan sejumlah masalah. Koin-koin ini harus dikumpulkan secara periodik yang berarti pengeluaran biaya tersendiri. Telpon koin juga berpotensi memunculkan perilaku vandalisme (perusakan) dan pencurian. Hal ini berakibat tidak saja mengurangi keuntungan, tetapi juga meningkatkan biaya perawatan karena terjadinya perusakan hampir selalu menyertai sewaktu terjadinya pencurian. Untuk mengatasi pencurian ini, diperlukan pengawasan ekstra ketat yang berarti juga pengeluaran dana ekstra.

Sebagai konsekfensi kelemahan sistem koin, sistem prepaid (bayar dimuka) menjadi mekanisme pembayaran telpon umum yang berkembang pesat sejak 15 tahun terakhir. Sistem kartu pintar ini menawarkan berkurangnya tingkat kehilangan (loss) karena angat berkurangnya perusakan dan pencurian. Selanjutnya hal ini juga akan memperbaiki cash-flow perusahaan melalui sistem bayar dimuka (diperkirakan naik 20%), tidak memerlukan mengumpulkan koin secara periodik, dan mengurangi waktu out-of-service pada telpon umum. Sebagai contoh tingkat ketersediaan (availability) rata-rata pada telpon umum sistem kartu mencapai lebih dari 95%, sementara pada telpon umum koin tingkat ketersediaannya kurang dari 70%.

Satu fakta menunjukkan bahwa telpon umum bisa menjadi semacam katalisator bagi diterimanya teknologi kartu pintar. Teknologi kartu pintar pada telpon umum yang digunakan saat ini berbasis pada sistem melekatnya keamanan tingkat tinggi pada kartu pintar. Disamping berfungsi sebagai ganti penggunaan uang kontan, kartu telpon berfungsi juga sebagai alat bayar. Disamping itu, daya pemrosesan yang melekat pada kartu telpon tersebut berkemampuan cukup canggih untuk penerapan sistem keamanan rutin pada penggunaannya.

Secara alamiah, keamanan merupakan masalah yang sangat penting manakala informasi akan ditransfer melalui jaringan radio ataupun melalui jaringan telpon. Salah satu bentuk proteksi adalah digunakannya sistem pengkodean (encryption), sehingga informasi yang tersimpan dapat ditransfer dengan sangat rahasia. Proses authentication (pembuktian keaslian) menjamin bahwa hanya yang berkepentingan yang diijinkan untuk memperoleh informasi tersebut. Prosses ini juga harus dirancang untuk melindungi kemungkinan akses ataupun interception (pelacakan) dari pihak-pihak yang tidak berhak.

Interface GSM juga diproteksi dari berbagai bentuk penipuan ataupun kecurangan, dengan sejumlah cara. Sebagai contoh, adalah merupakan hal yang tidak mungkin untuk memindahkan/menukar komponen apapun dari interface GSM (misalnya komponen mobile terminal, atau subcriber module). Jika ini dikakukan akan muncul kesalahan operasi, artinya telpon tidak akan berfungsi. Dalam beberapa kasus, telpon umum GSM modern dirancang untuk cukup kokoh/kompak dan tahan terhadap perusakan dengan sistem alarm yang akan bekerja manakala ada percobaan perusakan, juga dilengkapi berbagai sistem keamanan yang lain. Interface digital juga dirancang untuk melindungi telpon umum GSM ini dari tindakan perekaman/pembajakan data/suara (line tapping and piracy) dengan dimungkinkannya sambungan komunikasi dua arah yaitu pertukaran data dan suara secara simultan.

Aplikasi-aplikasi Pintar

Kartu pintar pertama yang digunakan dalam mekanisme pembayaran telpon umum merupakan suati kartu tanda pembayaran sederhana sekedar sebagai ganti uang kontan untuk melindungi pemegangnya dari bahaya pencopetan. Tetapi dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi kartu pintar, telpon umum GSM mengambil keuntungan dari pengembangan teknologi kartu pintar ini.

Kapasitas kartu pintar untuk menyimpan dan memanipulasi data memungkinkan kontrol keamanan rutin yang canggih untuk dilakukan, tetapi sekaligus terbuka untuk berbagai penggunaan tambahan yang lain. Penggunaannya untuk memastikan identitas telah menjadi pusat perhatian untuk mengadopsi kartu-kartu pintar dalam telpon-telpon bergerak, khususnya untuk sistem-sistem yang telah digital seperti GSM

Pada awalnya, kartu pintar GSM dirancang untuk berfungsi secara sederhana sebagai alat identifikasi, accounting, dan kemanan pada jaringan komunikasi bergerak. Sekarang, manfaat-manfaatnya telah dapat dikembangkan untuk penggunaan-penggunaan yang sebetulnya relatif remeh, seperti : menyimpan agenda-agenda personal dan menyingkat nomor-nomor telpon penting. Tetapi juga dimungkinkan untuk mengakses berbagai pelayanan seperti perbangkan jarak jauh maupun berbelanja melalui jaringan-jaringan telekomunikasi.

Keuntungan-keuntungan yang dapat ditawarkan dari kombinasi kartu pintar canggih dan teknologi GSM telah didokumentasikan secara baik. Meskipun begitu, hanya sejumlah kecil populasi dunia yang mampu memiliki telpon selular pribadi, sehingga telpon umum GSM sangat berpotensi untuk menarik keuntungan-keungtungan ini bagi konsumen yang lebih luas. Bahkan dengan pesatnya penurunan harga telpon selular pribadi, diperkirakan populasi dunia yang mampu memiliki telpon selular pribadi ini masih tetap dibawah angka 10% sampai tahun 2000. Prospek luar biasa yang dimiliki oleh telpon umum GSM tidah saja hanya pada tingkat ketersediaan untuk mengakses jaringan selular bagi mereka yang tidak mampu memiliki/membeli telpon selular pribadi, tetapi juga potensi bagi para operator untuk mengincar lebih dari 50% populasi dunia yang sama sekali tidak bisa mengakses telpon baik telpon umum maupun telpon pribadi.

Karena baik para pengguna telpon selular pribadi maupun telpon umum GSM menggunakan infrastruktur jaringan yang sama, para operator GSM dapat meraih keuntungan dari kapasitas jaringan yang tak terpakai. Ini memberi keuntungan dapat dimaksimalkannya efisiensi penggunaan jaringan.Telpon umum GSM tidak saja menjanjikan peningkatan lalulintas percakapan telpon yang lebih tinggi daripada para pengguna telpon selular pribadi, tetapi lalulintas percakapan puncak juga cenderung berbeda sehingga congestion (kemacetan lalulintas percakapan) dapat dihindari dan efisiensi penggunaan jaringan jadi meningkat.

Hal yang tidak kalah pentingnya, telpon umum GSM secara alamiah akan dikembangkan mengikuti sistem UTMS (universal telecoms system) sebagai bagian dari pengembangan umum pelayanan-pelayanan selular generasi mendatang di Eropa. Meskipun begitu, hal ini mungkin baru menjadi kenyataan barang 5 atau 10 tahun lagi. Pengembangan yang lebih mendesak adalah penggunaan kartu-kartu pintar untuk lebih meningkatkan pemanfaatan telpon umum GSM.

Keterangan.
 
Gambar 1. Telpon umum nirkabel terpasang di seluruh dunia, berdasarkan standar nirkabel yang dipakai
Gambar 2. Telpon umum nirkabel terpasang di seluruh dunia, berdasarkan pada kawasan
Gambar 3. Telpon umum nirkabel terpasang di seluruh dunia, berdasarkan jenis penggunaannya
 


Pengembangan SIM untuk Berbagai Pelayanan Telpon Umum

Standardisasi SIM (subcriber identity modules) untuk telpon bergerak telah membuka pintu bagi munculnya sejumlah pelayanan jasa bagi para pengguna telpon bergerak. Hal yang sama sangat dimungkinkan untuk mengaplikasikan sistem ini pada telpon umum GSM. Inti dari pengembangan SIM ini berpusat pada evolusi standar SIM sampai berbagai aplikasi peralatan SIM. Hasil pengembangan ini memungkinkan kartu pintar baru berbasis SIM dapat menawarkan kemampuan proaktif seperti : kemampuan untuk running perangkat lunak secara independen, fungsi panggil pada interface pengguna telpon dan sumber komunikasi, sampai fungsi sebagai jaringan komputer super mini.

Kartu-kartu pintar nampaknya akan melengkapi dirinya dengan berbagai layanan kegunaan baru seperti perbangkan jarak jauh, layanan judi dan taruhan, pemesanan tiket penerbangan, serta pembayaran berbagai rekening bulanan seperti telpon, listrik, dll. Berbagai aplikasi tambahan ini dapat dimuatkan pada kartu-kartu pintar milik pengguna secara kombinasi yang sesuai dengan gaya hidup mereka maupun sesuai dengan pilihan mereka. Hal ini juga akan memungkinkan para operator untuk memantapkan hubungannya dengan menawarkan berbagai pelayanan kepada para provider.

Sebagai tambahan aplikasi pada SIM proaktif konvensional, veri Java dari kartu-kartu ini juga telah tersedia, dan platform yang terbuka ini nampaknya akan lebih mempercepat penggunaan kartu-kartu pintar untuk berbagai pelayanan bernilai tambah di atas. Jenis kemampuan yang seperti ini diharapkan dapat digunakan dengan dua langkah utama. Pertama adalah menyederhanakan layanan-layanan yang operator-operator jaringannya dapat tersedia, menggantikan gaya dial-listen-respond yang tidak ergonomis yang dipakai sampai saat ini dengan layanan-layanan jasa dan server-server yang dapat diakses jarak jauh dengan menu-menu perintah yang ramah dan model perintah kunci-tunggal (single key). Dibanding dengan interface manusia-mesin pada telpon bergerak, para operator telpon umum ditempatkan secara lebih baik guna meningkatkan interaksi manusia-mesin ini, dengan cara menyediakan kunci-kunci ekstra, tampilan-tampilan yang lebih besar -termasuk layar sentuh- untuk mendukung peran telpon umum di masa depan yaitu sebagai terminal-terminal komputasi dan komunikasi umum yang lebih pintar.

 Oleh: Djati Salimy


| SAJIAN UTAMA |
| KOMUNIKASI | | ENERGI | | INSTRUMENTASI |

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.
| Halaman Muka |
© 1996-1999 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.