ELEKTRON No. 2, Agustus 1999 
| INDEX | HALAMAN MUKA |
| Merancang Pengatur Nada dengan OP-AMP | Pengawas Saklar TV Otomatik  | Speech Processor | SWR Meter  | 

Pembangkit Gelombang FM

Gelombang FM terjadi karena suatu gelombang pembawa dengan frekuensi konstan mengalami perubahan diakibatkan adanya sinyal pemodulasi. Secara matematis, kecepatan sudut w gelombang FM dibuat berubah-ubah sesuai dengan amplituda sinyal pemodulasi. Persamaan gelombang FM dapat ditulis :

V = Vo Cos ( wo.t + mf sin wm.t )

dengan mf = ratio deviasi = deviasi frekuensi ( dF ) / fm maks
wo = frekuensi sudut tengah
wm = frekuensi sudut sinyal yang dimodulasi

Osilator dapat menghasilkan berbagai macam gelombang disebabkan :

- Adanya Feedback
- Pergeseran fasa murni pada loop feedback kelipatan 2.pi.
kedua syarat diatas disebut juga syarat Barkhausen. Hal yang diharapkan dari sebuah osilator adalah kestabilan frekuensi, perubahan frekuensi biasanya diukur per Megaherzt per jam.

Untuk memperbaiki S/N ratio di penerima maka sinyal pemodulasi sebelum memodulir gelombang pembawa terlebih dahulu dilalukan pada sebuah rangkaian pre Emphasis. Rangkaian pre Emphasis tak lain sebuah rangkaian differensiator untuk menaikkan level sinyal pemodulasi pada daerah frekuensi tinggi.

Gambar Rangkaian

Keuntungan cara pembangkitan gelombang FM dengan cara langsung ini adalah df (deviasi frekuensi) besar dapat dicapai dengan mudah, tetapi kerugiannya adalah harga L dan C resonator berharga tidak mantap, terpengaruh pada keadaan lingkungan ( suhu, medan magnetik dll ). Hal ini dapat diatasi dengan sistem Automatic Frequency Control ( AFC ) dan dapat direalisasikan dengan PLL ( Phase Lock Loop ) dan hal ini dapat dikembangkan sendiri.

 


| Merancang Pengatur Nada dengan OP-AMP | Pengawas Saklar TV Otomatik  | Speech Processor | SWR Meter  |

| INDEX | HALAMAN MUKA |

 © 1999 ELEKTRO Online
All Rights Reserved.