ELEKTRON Nomor 4, Tahun I, Januari 2000 
| INDEX | HALAMAN MUKA |

| RS-232C : Interface antara Perangkat Komputer dan Perangkat Komunikasi | Teknologi Wireless ATM |


Asymmetrical Digital Subscriber Line

DSL (Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi yang memungkinkan transmisi data dengan bandwidth yang tinggi melalui saluran telepon biasa yang terbuat dari tembaga dibandingkan dengan bandwidth yang selama ini digunakan untuk transmisi sinyal suara (4 KHz). Dengan teknologi ini, kabel tembaga yang biasa digunakan untuk komunikasi suara lebih dari 600 juta pelanggan di seluruh dunia, dapat sekaligus digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi, dengan kata lain mengurangi biaya untuk upgrade sistem.

Modem khusus dipasang pada ujung-ujung saluran. Pada Local Exchange (Sentral Lokal), data yang ditransmisikan lewat saluran dipisahkan dengan sinyal suara sehingga dapat diteruskan ke jaringan khusus seperti jaringan ATM. Dengan kata lain, sinyal data dan suara dapat menggunakan saluran tembaga yang sama.

DSL memiliki banyak varian, diantaranya adalah ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line), HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) , RADSL (Rate Adaptive Digital Subscriber Line), dan lain sebagainya. Metoda pembagian bandwidth untuk transmisinya secara umum terbagi menjadi dua yaitu simetris dan asimetris.

ADSL adalah salah satu varian dari xDSL yang sedang berkembang. ADSL memungkinkan transmisi data kecepatan tinggi dengan bandwidth asimetris menuju rumah dan kantor bisnis melalui jaringan kabel local loop dari telepon yang telah ada. Diperkirakan bahwa teknologi ADSL ini akan memegang peranan penting pada satu dekade mendatang ketika perusahaan-perusahaan telekomunikasi memasuki era baru dalam menyampaikan informasi dalam bentuk video dan format multimedia. Sementara pemasangan infrastruktur untuk saluran-saluran broadband memerlukan waktu yang lama, ADSL memungkinkan penyedia layanan jasa telekomunikasi untuk mentransmisikan informasi berupa movie, televisi, video on demand, remote CD-ROM, internet dan akses web.

ADSL mentransmisikan lebih dari 6 Mbps kepada subscriber (downlink)dan kurang lebih 640 kbps untuk transmisi arah yang berlawanan (uplink). Penambahan kecepatan ini berkisar sekitar 50 kali dari kapasitas akses lama tanpa penginstalasian jaringan kabel yang baru (misalnya : fiber optik).

Arsitektur

Jaringan secara keseluruhan dan ADSL


Diagram jaringan di bawah ini memberikan gambaran tentang elemen-elemen dari jaringan yang terhubung.

ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line
STM Synchronous Transfer Mode
ATM Asynchronous Transfer Mode TE Terminal Equipment
OS Operations System
PDN Premises Distribution Network point definitions
SM Service Module

Model Referensi Sistem

Definisi

ATU-C : Unit Transmisi ADSL pada sisi network, dapat diintergrasikan pada access node.
ATU-R : Unit transmisi ADSL pada sisi pelanggan.
Access Node : Titik konsentrasi untuk data narrowband maupun broadband.
B : Input data tambahan, musalnya dari satelit.
Broadcast : Broadband data input in simplex mode (typically broadcast video).
Broadband Network : Sistem switching dengan data rate 1.5/2 Mbps
Loop : Saluran telepon (twisted-pair).
Narrowband Network : Sistem switching dengan data rate dibawah 1.5/2 Mbps
POTS : Plain Old Telephone Service.
POTS-C : Interface antara PSTN dan splitter POTS pada ujung network
POTS-R : Interface antara telepondan splitter POTS splitter pada ujung pelanggan.
PDN : Premises Distribution Network, sistem yang mengkoneksikan ATU-R dengan modul-modul layanan (Service Modules).
PSTN : Public Switched Telephone Network.
SM : Service Module, untuk mengadaptasi terminal.
Splitter : Memisahkan frekuensi tinggi (ADSL) dan frekuensi rendah (POTS) pada ujung network dan ujung pelanggan.

Teknik Modulasi


Teknik modulasi yang digunakan pada ADSL ada dua macam yaitu DMT (Discrete MultiTone) dan CAP (Carrierless Amplitude/Phase). Ide dasar dari DMT adalah membagi bandwidth yang tersedia menjadi sub-sub kanal dalam jumlah yang besar. DMT mampu mengalokasikan bandwidth untuk transmisi data sehingga mendapatkan kemampuan transmisi dari tiap sub kanal maksimal.

Pada DMT, kanal-kanal untuk downstream terbagi menjadi 256 masing-masing 4 KHz. Untuk transmisi upstream digunakan 32 kanal. Pembagian frekuensi secara FDM terlihat pada gambar berikut ini.


Kebanyakan modem komersial menggunakan teknik modulasi CAP. Dibandingkan dengan DMT, CAP kurang efisien karena jarak tempuh data menggunakan CAP lebih pendek dibandingkan dengan DMT.

Bit Rate

ADSL menggunakan modem yang dihubungkan pada saluran tembaga berupa twisted pair yang mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi sebagai fungsi jarak, jenis kabel, sambungan saluran, dan crosstalk. Sebagai perbandingan, tanpa memperhitungkan ada sambungan bridge tap pada saluran, maka kecepatan transmisi data sebagai fungsi jarak dan jenis kabel adalah sebagai berikut :
 
Data Rate
Wire Gauge 
Distance
Wire Size 
Distance
1.5 or 2 Mbps 
24 AWG
8,000 ft
1 0.5 mm 
5.5 km
1.5 or 2 Mbps
26 AWG 
15,000 ft
0.4 mm
4.6 km
6.1 Mbps
24 AWG
12,000 ft
0.5 mm
3.7 km 
6.1 Mbps 
26 AWG
9,000 ft
0.4 mm 
2.7 km

Kendala pada ADSL

ADSL tidak dapat diterapkan pada sirkit yang mengandung lilitan atau bridge tap, selain itu frekuensi tinggi dari ADSL dapat menyebabkan interferensi terhadap saluran tembaga yang berada pada pelindung yang sama. Keterbatasan jarak mempengaruhi kecepatan transmisi yang diinginkan. Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah kabel tembaga twisted-pair meredam sinyal banding lurus dengan jarak dan frekuensi. Selain itu lilitan dan bridge tap adalah sumber delay dan redaman yang biasanya ditemukan pada saluran telepon.

Penerapan ADSL

Penerapan teknologi ADSL adalah pada bidang-bidang sebagai berikut :

Pendidikan


Pustaka Pustaka

  1. "DSL and xDSL (Digital Subscriber Line and its variations)", http://www.whatis.com, 1999.
  2. Black, Bill, "xDSL Technology and the Internet", Copper Development Association Inc.(http://energy.copper.org).
  3. ADSL Forum http://www.adsl.com, "ADSL Forum System Reference Model", 1997.
  4. ADSL Forum http://www.adsl.com, "ADSL Application Notes", 1998.
  5. Martinez, Enrique, "Asymmetric Digital Subscriber Line", http://ece.wpi.edu/courses/ee535,


Oleh : Hendra Gunawan
hendrag@engineer.com


| RS-232C : Interface antara Perangkat Komputer dan Perangkat Komunikasi | Teknologi Wireless ATM |

| INDEX | HALAMAN MUKA |


 © 1999-2000 ELEKTRO Online
All Rights Reserved.