BERITA KEGIATAN
 

Workshop IATI-BKE_PII, Audit Keamanan Teknologi Informasi untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa

AUDIT KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING BANGSA

I. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sedemikian cepat sehingga akibat langsungnya dapat mempercepat atau memperlambat kemajuan bangsa, tergantung kepada keseriusan pemerintah dalam mengawasi pesatnya kemajuan ini. Dekade terakhir ini dapat disebut sebagai dekade perkembangan teknologi kreatif, yang salah satunya adalah berkat dukungan pemanfaatan teknologi informatika dan komunikasi dalam merancang dan memproduksi produk-produk teknologi kreatif. Peran masyarakat termasuk peran para auditor teknologi informasi yang tergabung di dalam IATI (Ikatan Auditor Teknologi Indonesia) sangatlah penting, untuk mengendalikan dan mengaudit perkembangan teknologi informasi agar dapat menciptakan “value” dari pengguna teknologi informasi.

Sementara peran teknologi informasi dalam menciptakan kemandirian dan daya saing bangsa tidak diragukan lagi, tetapi patut diakui bahwa tidak semua orang di Indonesia sadar bahwa teknologi informasi dapat menciptakan “daya ungkit” (leverage) yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan kemajuan. Untuk itu, penciptaan kesadaran (awareness) akan pentingnya peran teknologi informasi, terutama bagi pejabat pemerintah dan swasta, sangatlah diperlukan. Penciptaan kesadaran itu dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui pelaksanaan workshop, pemaparan kecenderungan perkembangan teknologi di masa depan, ataupun diskusi kritis tentang apa yang harus dan perlu dilakukan serta apa yang seharusnya tidak dilakukan jika menyangkut teknologi informasi.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat tidak hanya membantu menciptakan “value” bagi penggunanya, namun juga memberikan koridor keamanan bagi penggunanya. Sebaliknya, pemilihan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak tepat baik disadari ataupun tidak disadari, pada akhirnya akan merugikan bagi penggunanya. Lebih buruk lagi, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak tepat akan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang tujuannya hanyalah mencari keuntungan financial semata, tanpa memperhatikan kemandirian dan daya saing bangsa.

Kepentingan IATI terhadap teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya terbatas kepada spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, namun juga termasuk pembahasan standar, kebijakan (policy) dan prosedur yang terdefinisikan dengan jelas agar teknologi informasi dan komunikasi dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik, antara lain dengan penetapan pengendalian akses yang ketat sehingga hanya pihak yang berhak yang boleh mengakses informasi dengan kadar kerahasiaan tertentu. Di samping itu, juga meyakinkan bahwa tidak ada pihak yang tidak berhak yang dapat mengakses informasi yang didefinisikan sebagai “terbatas” itu. Pentingnya meninggalkan “jejak audit” terutama bagi pejabat publik juga sangatlah penting, untuk member tanda apakah sebuah informasi telah disadap dan dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

Manakala pembahasan teknis tentang keamanan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting, namun yang lebih penting lagi adalah pembahasan gambaran besar (the bigger picture) dari pengaturan keamanan teknologi informasi dan komunikasi ini. Manakala pembahasan tentang masalah legalitas di pengaturan keamanan teknologi informasi dan komunikasi ini penting, namun yang lebih penting lagi adalah penciptaan kesadaran (awareness) bagi seluruh anggota masyarakat sehingga apabila memungkinkan dapat diciptakan “de facto standard” sehingga pengaturan keamanan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat dijalankan dengan kesadaran sendiri, menggunakan kerangka (framework) yang disepakati bersama, diaudit sendiri, dan dijamin sendiri bahwa keamanan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah sesuai dengan praktek terbaik (the best practice) yang ada di negara-negara maju.

Dengan penyelenggaraan workshop tentang keamanan teknologi informasi dan komunikasi ini diharapkan dapat diungkap beberapa fakta-fakta penting tentang praktek pengaturan keamanan teknologi informasi dan komunikasi di negara-negara lainnya, yang tidak hanya dikendalikan oleh aturan hukum (legality) yang ada. Kemungkinan pengadopsian kebijakan-kebijakan pengaturan keamanan teknologi informasi dan komunikasi dari negara lain untuk Indonesia juga diharapkan akan dibahas dengan porsi yang cukup signifikan.

II. TUJUAN & SASARAN

Tujuan dari Seminar Peningkatan Kualitas Daya Menuju Kelistrikan yang Efisien ini adalah :

  1. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban dari para stakeholder di bidang ketenagalistrikan serta kendala-kendala yang dihadapinya dalam mendukung pengembangan industri ketenagalistrikan di Indonesia yang berkualitas dan efisien.
  2. Kegiatan ini diharapkan untuk mendapatkan sinergi yang optimal dari seluruh pihak yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan untuk mencapai kelistrikan yang berkualitas dan efisien.
III. PESERTA

Peserta Seminar Peningkatan Kualitas Daya Menuju Kelistrikan yang Efisien ini adalah :

  1. Para pejabat pemerintah.
  2. Para pejabat perusahaan BUMN dan swasta.
  3. Dosen dan mahasiswa perguruan tinggi bidang ketenagalistrikan.
  4. Lembaga Penelitian.
  5. Pengurus Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan, Asosiasi Industri Peralatan Listrik, Asosiasi Rumah Sakit, Asosiasi Perhotelan, Asosiasi Kawasan Industri, Asosiasi Industri Baja, Asosiasi Industri Tekstil, Asosiasi Industri Otomotif, dll.
  6. Pengurus dan Anggota Persatuan Insiyur Indonesia (PII).
IV. SUSUNAN ACARA

Susunan Acara Seminar Peningkatan Kualitas Daya Menuju Kelistrikan yang Efisien adalah sebagai berikut :

Rehat Kopi
08.00 09.00 Registrasi Peserta
09.00 09.10 Laporan Kegiatan Ketua Panitia
09.10 09.20 Sambutan Selamat Datang oleh Ketua Umum PII - Dr. Ir. M Said Didu
09.20 09.40 Sambutan dan Pembukaan Seminar oleh Menteri ESDM Ir. Jero Wacik
09.40 10.00
SESI I:

Sub Tema : Ketersedian dan Kwalitas Daya Listrik

Topik : Kwalitas Daya Listrik Topik : Keandalan dan Ketersedian Jaringan Listrik PLN
10.00 10.15 Pembicara I : Ir. Jarman, M. Sc - Dirjen Ketenagalistrikan Topik :Ketersedian Pasokan Daya
10.15 10.30 Pembicara II : Dr. Ir. Marzan A Iskandar, M.Sc, IPU Kepala BPPT
10.30 10.45 Pembicara III : Ir. Nur Pamudji, M.Eng, IPU Direktur Utama PT PLN (Persero)
SESI II

10.45 11.45 International Copper Association (ICA): Laporan Hasil Survey Power Quality Moderator : Dr. Ir. Pekik Argo Dahono, IPU SESI III:

Sub Tema : Sistem Kelistrikan Yang Berkualitas

Moderator : Ir. Agus Darmadi, MM, IPU

11.45 12.00 Pembicara I : Dr. Ir. Pekik Argo Dahono, IPU - Lab Elektro ITB Topik : Apa Itu Kwalitas Daya?
12.00 12.15 Pembicara II : Riza, M. Eng, IPM BPPT Topik : Hasil Pengukuran Kualitas Daya di Berbagai Tempat di Indonesia
12.15 12.30 Pembicara III : Salahudin Rafi, PT Angkasa Pura II Topik : Studi Kasus Peningkatan Kualitas Daya di PT. Angkasa Pura II
12.30 12.45 Pembicara IV : Ir. Hari Sapto - PT Schneider Indonesia Topik : Kesiapan Produsen Untuk Mendukung Sistem Kelistrikan Yang Berkualitas dan Efisien.
12.45 13.15 Tanya jawab
13.15 13.30 Launching Asia Power Quality initiative Chapter Indonesia (APQI INA)
13.30 14.00 Penutup dan Makan Siang

V. WAKTU & TEMPAT PENYELENGGARAAN

Selasa, 19 Juni 2012
Pukul 08.00 14.00 WIB

Ruang Samaun Samadikun
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM
Jl. HR Rasuna Said Blok X-2 Kav.7-8, Kuningan,
Jakarta Selatan

Posted by    01-04-2012  13:05:25