ELEKTRO
Nomor 30, Tahun VI,  April  2000
TELEKOMUNIKASI

Pengenalan FTTH

Home
Halaman Muka


Sajian Utama
Komputer
Energi
Elektronika
 

Teknologi DWDM : Sejarah, Bisnis, dan Prospek
 

Tulisan ini akan membantu untuk menjelaskan arus posisi fiber optik dalam lapangan pada komunikasi umum dan apa kemampuan dari arus teknologi bagi provider. Serta dilihat dimana penelitian dan perkembangan dilakukan ntuk menghasilkan telekomunikasi yang lazim dan teknologi transfer data. Ini penting bagi perusahaan - perusahaan telekomunikasi dan industri multimedia untuk mengerti akan pentingnya akses broadband dan apakah FTTH dapat menyediakan.

Pendahuluan

Pertambahan dari internet telah mempunyai pengaruh yang besar dalam suatu jaringan dalam beberapa tahun terakhir. Popularitas dari jaringan bersamaan dengan bertambahnya kebutuhan akan multimedia melalui internet telah menuntut suatu jaringan untuk menyampaikan bandwidth yang lebih ke pemakai dengan hubungan yang lebih dapat dipercaya. Bandwidth tersebut akan menjadi sumber penghasilan yang kecil pada waktu yang akan datang, layanan-layanan baru akan muncul dan kebanyakan orang akan berubah dari penggunaan peralatan konvensional dalam hubungan komunikasi ke jaringan dalam.

Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optik tetapi hubungan terakhir ke rumah tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber. Alasan utama untuk ini adalah usaha multimedia belum matang untuk menjamin bahwa kenyataan yang ada membutuhkan hubungan yang haus akan bandwidth. Alasan lain adalah bahwa instalasi fiber kelihatan sebagai usaha yang mahal yang tidak dapat digantikan.

Sekali instalasi teknologi FTTH akan mengembangkan industri multimedia, untuk kemudian FTTH akan ada kemungkinan untuk menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV, download musik dan video. Ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor teknologi. Juga operator jaringan akan menghasilkan keuntungan baru untuk meningkatkan transfer data, dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan FTTH.

Sejarah

Pada tahun 1970 – an, perusahaan telepon dan TV kabel menyadari akan keuntungan dari menggantikan kabel metalik dengan fiber. Belum berkembangnya teknologi fiber optik disebabkan karenya biaya untuk membangun jaringan fiber optik yang sangat tinggi. Tetapi untuk beralih dengan fiber optik, perusahaan telepon dan TV kabel investasi dalam Fiber To The Curb (FTTC) dan Hybrid Fiber / Coax (HFC), yang sebagai strategi untuk menggunakan teknologi fiber optik pada saluran trunk, tetapi menggunakan teknologi konvensional dalam menghubungkan pemakai ke jaringan menggunakan kabel metalik. Dengan strategi ini perusahaan telepon dan TV kabel konstruksikan sebuah jaringan yang biaya dari fiber optik dibagikan diantar banyak pemakai. Pada saat ini betul – betul dipertimbangkan tidak menguntungkan untuk beralih ke Fiber To The Home (FTTH), semua jaringan fiber optik mampu untuk menyediakan keuntungan – keuntungan dari fiber kepada pemakai.

FTTH dan FTTC

Operator telepon dan TV kabel menentukan untuk memanfaatkan keuntungan dari fiber dalam jaringan. Tetapi hubungan fiber optik diakhiri dekat rumah dan twisted pairs atau kabel koaxial digunakan untuk sampai ke rumah. Pada arsitektur FTTC sinyal optik dimultiplex didaerah dekat sebuah group di rumah – rumah, barisan sekitar 4 sampai 24, dan hubungan terakhir ke rumah – rumah, yang rata – rata sekitar 30 meter, dibawa keluar dengan kabel telepon tembaga. Untuk meningkatkan kapasitas dari jaringan untuk menyediakan layanan video, jaringan FTTC diperbaharui dengan penambahan instalasi twisted pair atau kabel koaxial (gambar 1). Sebagai jaringan FTTC yang sepenuhnya digital, sinyalnya dikonversikan ke analog. Konversi dari digital ke analog dibawa atas dasar pemikiran pemakai dengan menggunakan set top box yang kecil.

Gambar 1
Gambar 1. Typical jaringan FTTC, drop pelanggan menggunakan copper twisted pairs dan kabel koaxial

Perusahaan – perusahaan TV kabel telah memakai arsitektur hybrid fiber/coax (HFC) sebagai arsitektur mereka. Dalam tipe jaringan ini sinyal analog dibawa dalam jaringan fiber optik ke sebuah node. Node terletak sekitar satu sampai dua kilometer dari sebuah group dari pelanggan. Untuk hubungan dari node ke pemakai dibutuhkan kabel koaxial. Karakteristik dari amplifier kabel koaxial digunakan untuk mendorong sinyal analog. HFC merupakan cara yang relatif murah untuk mengirimkan video analog satu arah.

Ketika teknologi FTTC dan HFC digabungkan terbentuk sebuah type jaringan yang baru, yang disebut Switch Digital Video (SDV). Karena jaringan FTTC adalah optikal, tidak dapat dialiri elektrik dan merupakan kekuatan untuk jaringan yang terpisah. Dengan instalasi jaringan HFC dari kabel koaxial sepanjang sisi jaringan FTTC, maka masalah dari kekuatan jaringan FTTC dipecahkan. Sekarang jaringan koaxial dapat menyalurkan video analog satu arah dan secara serentak daya pada jaringan optik FTTC. Jaringan FTTC digunakan dalam arsitektur SDV untuk menyalurkan layanan telekomunikasi dua arah dan video digital.

Fiber To The Home (FTTH) merupakan sepenuhnya jaringan optik dari provider ke pemakai. Multiplex dari sinyal optik dibawa ke splitter dalam sebuah group yang hampir mendekati pemakai. Terdapat splitter optik dengan ratio yang berbeda-beda, tetapi typical-nya menggunakan ratio 1:16. Artinya sinyal multiplex dibagi ke 16 rumah yang berbeda-beda. Sejak sinyal optik dikonversikan ke sinyal elektrik pada pemakai, Optical Network Unit (ONU) harus diinstalasi pada akhir jaringan. Karena ONU mahal, disarankan bahwa sebuah ONU dibagikan ke beberapa pemakai. Gambar 2 menyarankan apa sebenarnya dari jaringan akses FTTH. ONU ekivalen dengan interface jaringan optik.

Gambar 2
Gambar 2 Typical jaringan FTTH, drop pelanggan sepenuhnya menggukanan fiber optik

Daya Tarik FTTH

Perkembangan teknologi fiber optik sekarang ini mulai menurunkan biaya. Perkembangan ini berasal dari loop laser, solusi untuk menyalurkan video, dan topologi jaringan passive. Bentuk baru dari pelayanan ini membutuhkan high speed access dan broad bandwidth, yang merupakan perangkat untuk kriteria jaringan yang baru. Perkembangan ini membuat FTTH lebih menarik, yang mana FTTH diketahui mampu mentransmisikan bandwidth tinggi dengan rugi-rugi yang kecil.

Salah satu perusahaan telekomunikasi yang besar di dunia NTT dari Jepang telah menjadi penyelengara dari teknologi FTTH. Pada 1990 NTT didorong oleh perusahaan-perusahaan seperti AT&T, Fujitsu, Hitachi dan lainnya untuk memulai perkembangan dari sistem yang dibutuhkan untuk jaringan FTTH. Sekarang bersamaan dengan perusahaan BellSouth America Telecommunication, NTT terpaksa bergabung dalam R&D untuk mengembangkan teknologi FTTH ke tahap yang lebih tinggi.

Kekuatan elektrik selalu merupakan persoalan utama dan sering ditunjukkan sebagai kelemahan dari FTTH. Daya FTTC dibawa melalui jaringan tembaga parallel (untuk menguatkan unit switching, laser dan unit jaringan optik). Tetapi bagi FTTH merupakan suatu kerugian sejak daya yang kecil merupakan kunci persaingan yang menguntungkan. Masalah ini telah diselesaikan sekarang ini dengan perkembangan dalam baterai yang mana unit jaringan optik dari pemakai dapat di charge dengan elektrik. Ketika konsumsi daya rendah, maka solar berfungsi untuk membantu. Dengan mendapat daya pada tempat ini, biaya total dikurangi selama instalasi dari peralatan.

Biaya

Pada mulanya kriteria dari biaya yang rendah merupakan suatu rintangan pada FTTH, tetapi pelajaran terbaru mulai membicarakan FTTH. Untuk sekarang ini biaya dari FTTH telah dipertimbangkan dengan baik-baik. Pada tahun 1980-an biaya instalasi dari tiap pelanggan untuk FTTH sebesar US$3000 dan untuk FTTC hampir setengahnya, FTTH hampir hilang. Sesuai dengan dilakukannya studi oleh Bellcore pada awal 1996 gap dari biaya instalasi untuk tiap pelanggan telah menyusut ke $230 pada jaringan akses narrowband dan $480 pada broadband akses. Sesuai dengan studi yang sama gap semakin berkurang tetapi hampir tidak mungkin untuk berkurang terus menerus. Dua biaya komponen yang besar adalah alat elektronik (40%) dan pekerja (30%).

Sekarang telah dibuat biaya instalasi jaringan akses broadband difokuskan pada biaya operasional. Biaya operasional termasuk sumber tenaga listrik dari jaringan, mahalnya biaya pemeliharaan dan mahalnya layanan connecting dan disconnecting. Konsumsi daya dari jaringan optik dipertimbangkan lebih kecil dari coaxial dan twisted pairs. Biaya pemeliharaan sangat kecil sejak semua jaringan plastik bebas terhadap korosi yang mana dapat terjadi pada kabel metalik. Bellcore mensimulasi penghematan biaya pemeliharaan dari FTTH dibandingkan dengan FTTC dan HFC melalui jangka 20 tahun.
 
 

Type biaya Penghematan biaya 20 tahun
Tenaga listrik >$200
Pemeliharaan metalik >$200
Pemeliharaan lainnya ~$100
Perlengkapan pelayanan ~$50

Tabel 1. Penghematan biaya operasi dari FTTH per pelanggan dibandingkan dengan FTTC atau HFC selama perioda 20 tahun (sumber : www.rr.cs.cmu.edu)

Biaya pemeliharaan FTTH yang rendah menjadi pilihan yang menarik untuk jaringan akses broadband lainnya pada suatu area tertentu. Pada suatu daerah dimana perumahan terpisah jauh, pemeliharaan jaringan merupakan faktor yang penting. Kasus menarik dari subjek dapat diperoleh di USA, yang mana perusahaan telepon local beroperasi pada daerah rural yang mengadakan studi pada kemungkinan menggunakan teknologi FTTH untuk menggantikan kabel tembaga yang sudah 30 tahun. Perusahaan telepon ini telah mempunyai perkiraan yakni membutuhkan $3000 setiap pelanggan untuk pergantian tersebut, copper dengan kabel baru untuk menyebarkan fiber to the home. Perusahaan telah mencoba untuk mengurangi biaya instalasi dari FTTH ke $5000 setiap pemakai. Biaya operasional dalam hal ini menguntungkan.

Perkembangan

Pada saat ini HFC tetap merupakan pilihan biaya yang paling kecil sampai dibutuhkan pembaharuan yang penting. Dengan kata lain layanan yang tersedia sekarang tidak membutuhkan kapasitas yang besar yang tersedia pada FTTH. Dilihat dari cara yang berbeda, layanan yang membutuhkan performance tinggi belum dimunculkan. Untuk operator sebagai bisnis utama dalam voice, data dan video interaktif/layanan multimedia, menyampaikan FTTH akan membentuk pasar dan usaha baru.

Suatu teknologi akan membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari struktur jaringan saat ini yang dapat menyediakan video digital. Sekarang ini digital video dapat dikompres menjadi hanya membutuhkan 1,5 sampai 6 Mbps (sesuai dengan kualitas gambar) dan perkembangan dari HDTV (High Definition Television) kompres diperkecil sehingga bit rate untuk HDTV menjadi 20 Mbps. Digital video akan membutuhkan teknologi FTTH untuk mendukung bandwidth yang tinggi. Perkembangan dalam teknologi mikro juga dapat menurunkan biaya dari decompressor chip membuat digital video lebih bagus pada pemakai. Dan meningkatnya kebutuhan pada 10 sampai 15 tahun mendatang, FTTH adalah yang terbaik dan mungkin hanya satu-satunya teknologi yang mudah berkembang untuk menyediakan transfer rate yang tinggi menyerupai standard dari 155,52 Mbps sebagai STM-1. FTTH juga menawarkan solusi yang terbaik dalam hal pembiayaan.

Penutup

Apa yang seharusnya menjadi strategi dari optik dan telekomunikasi ? Dapat dipertimbangkan sekarang kita berada pada fasa transisi yang mana pasar mulai mengerti akan persaingan dari fiber optik, dalam performance. Tetapi kenapa FTTH tidak berkembang ? Karena jaringan operator tidak melihat FTTH sebagai investasi yang baik. Apa yang dapat dilakukan perusahaan dalam bidang bisnis ? Pada artikel ‘What’s Happening with Fiber To The Home’, Paul Shumate menyarankan bahwa optik dan telekomunikasi seharusnya mencoba untuk keluar dari fasa transisi. Beliau juga menyatakan bahwa seharusnya operator terdorong maju untuk investasi FTTH untuk menyediakan infrastruktur dari perkembangan layanan baru. Pembuat optik harus mengenalkan performance dari HFC dan FTTC dengan teknologi biaya rendah seperti komponen passive optik yang baru. Strategi untuk menyebarkan FTTH sangat penting. Tidak perlu menyusun FTTH untuk mencapai setiap rumah dan perusahaan tetapi pelanggan yang berpotensi dan yang mau.

Disarikan dari beberapa sumber dari www.rr.cs.cmu.edu, info.ntt.co.jp, www.indosat.net.id/elektro, www.gematel.com)

Penulis:

  1. Sunardin (Teknik Elektro - Universitas Kristen Maranatha, E-mail: sunardin_cia@mailcity.com)
  2. Arief Hamdani (Optical Access Network Laboratory - RisTI, E-mail: hamdani@risti.telkom.co.id)
Artikel : Teknologi DWDM : Sejarah, Bisnis, dan Prospek

| SAJIAN UTAMA |
KOMPUTER | ENERGI | ELEKTRONIKA |

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.

| Halaman Muka


© 1996-2000  ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.