Tahun II, Nomor 10, Oktober 2000

Warnet Full Linux Mini Howto

Home
Halaman Muka

LINUXCONF Memudahkan Sysadmin Linux

 

1. Pendahuluan

Warnet-Full-Linux-Mini-Howto ini ditulis oleh Adi  Nugroho (adi.nugroho@makassar.linux.or.id), dan berada di bawah lisensi GPL. Anda dipersilakan untuk menyalin sebagian ataupun seluruhnya, selama tetap mencantumkan nama penulis.
Tulisan yang anda baca ini adalah update tanggal 7 Maret 2000. Mini-Howto ini diupayakan untuk tetap di-update. Mohon untuk mengecek di http://makassar.linux.or.id, bagian artikel, untuk melihat versi terakhir.
Anda juga dapat memperoleh mini-howto ini dengan mengirim e-mail kosong ke warnet-howto@makassar.linux.or.id.

2. Warnet? Apa itu?

Penulis mengasumsikan bahwa anda sudah paham benar tentang warnet secara umum. Jadi, di sini hanya menjelaskan sangat sedikit tentang warnet itu sendiri.
Sebagai gambaran umum, warnet atau warung internet adalah sebuah penyewaan akses internet. Pemilik warnet mempunyai koneksi ke Internet, kemudian menyewakannya kepada orang lain.
Warnet yang baik akan memberi pelayanan yang baik dan harga yang cukup murah kepada pelanggan, yang sulit untuk didapatkan jika pelanggan itu berlangganan Internet sendiri di rumah mereka.

3. Bagaimana Warnet Bisa Untung?

Pelayanan yang baik dan harga yang murah? Lantas, bagaimana warnet bisa untung? Warnet memperoleh keuntungan dari pemakaian satu account Internet bersama-sama. Misalkan anda mempunyai sebuah account Internet dengan harga Rp. 10.000,- per jam. Jika anda membagikannya untuk 10 user, biaya efektif tiap user hanyalah Rp. 1.000,- untuk setiap jamnya. Jika anda menjual akses internet itu dengan harga Rp. 5.000,- per jam, pelanggan akan untung, karena memperoleh harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dia bayarkan jika berlangganan sendiri, dan anda akan untung, karena setiap jamnya, anda akan mendapatkan Rp. 50.000,- dan mempunyai pengeluaran untuk akses hanya Rp. 10.000,- per jam.
Oke, saya mengerti, tapi jika sebuah account Internet dibagi untuk sepuluh orang, bukankah aksesnya menjadi lebih lambat?
Bisa ya, dan bisa tidak.

Jika setiap pelanggan men-download file-file besar dari Internet secara bersamaan, akses Internet akan menjadi sangat lambat. Namun hal itu jarang terjadi pada keadaan sebenarnya. Kebanyakan pelanggan warnet di tempat kami menghabiskan waktunya dengan browsing, chatting dan menulis e-mail.
Pekerjaan browsing akan menghabiskan hampir setengah dari waktu yang digunakan untuk mengirim dan menerima data dari Internet. Namun, karena banyak pelanggan yang mengakses URL yang sama, maka koneksi Internet bisa dihemat dengan menggunakan proxy server, atau memperbesar cache di Internet browser anda.
Pelanggan yang melakukan chatting atau ngobrol di Internet adalah teman baik anda. Berikan servis yang baik kepada mereka, karena mereka membayar harga yang sama setiap jamnya, padahal mereka hanya menggunakan bandwidth yang sangat kecil. Jika anda dapat mengetik 100 karakter permenit, anda hanya membutuhkan 100 bytes per menit, atau kurang dari 20 bit per detik. Jauh di bawah kecepatan modem anda yang mungkin sebesar 56 kbps atau bahkan dengan leased line yang lebih cepat.
Pelanggan yang menulis e-mail juga merupakan teman baik anda, jika mereka mengetik e-mail mereka di warnet anda. Bayangkan, selama mereka mengetik, tidak ada transaksi data apapun ke Internet, dan mereka tetap membayar dengan jumlah yang sama.

4. Beberapa Konfigurasi Dasar

Pertama tama tentu anda harus mempunyai akses Internet :-)  Akses ini bisa berupa modem dialup biasa, maupun sebuah leased line ke ISP di kota anda. Selanjutnya adalah membagi akses tersebut ke beberapa workstation.
Ada banyak cara untuk membagi akses internet anda untuk lebih dari sebuah komputer. Satu syarat mutlak adalah bahwa anda mempunyai sebuah Local Area Network. Sulit untuk membayangkan warnet besar tanpa LAN.

4.1 Sebuah Server Melayani Beberapa Workstation
Saat howto ini ditulis, kebanyakan warnet menggunakan konfigurasi ini.
Kita dapat menginstall sebuah server Linux, dan menginstall IP-Masquerade pada server itu, dan semua workstation akan menggunakannya sebagai gateway.
Agar kita mendapatkan kecepatan yang lebih baik, maka kita dapat menginstall sebuah proxy atau cache server. Beberapa proxy/cache server yang terkenal dan sering digunakan adalah SQUID (http://squid.nlanr.net), WWWOffle dan peregrine. Masing-masing proxy/cache server ini mempunyai kelebihan masing-masing.
SQUID dirancang untuk bekerja dengan presisi tinggi. Setiap kali user meminta sebuah website, SQUID akan memeriksa terlebih dahulu, apakah cache yang disimpannya masih valid atau tidak. Sebaliknya, WWWOffle dan peregrine tidak melakukannya, sehingga dapat bekerja jauh lebih cepat. Karena lebih mementingkan presisi dari kecepatan, penulis menggunakan squid.
Penulis sangat mengharapkan kontribusi tentang setting ini. Jika anda mempunyai Warnet full Linux dengan konfigurasi seperti ini, mohon membagi pengalaman anda dengan penulis, agar mini-howto ini bisa lebih berguna untuk orang lain.

4.2 Hardware Modem Sharer
Kemajuan teknologi memang menyenangkan. Saat ini, telah banyak dijual sebuah modem sharer, yang pada dasarnya adalah sebuah komputer sangat kecil, yang berisi IP-Masquerade dan modem dialer. Di pasaran, alat ini mungkin saja bernama Internet Sharing Server, Internet Gateway, dll. Cara menggunakannya sangat mudah. Mintalah toko yang menjualnya untuk mengeset alamat IP yang diinginkan dan nomer telepon ISP anda, dan anda dapat melupakannya. Alat ini akan secara otomatis men-dial ke ISP, melakukan autentifikasi, dan membagi akses Internet anda ke setiap workstation anda. Jika anda kurang mahir dalam komputer, maka alat ini bisa jadi merupakan pilihan yang baik.
Lebih bagus lagi, beberapa jenis dari alat ini dapat mempunyai lebih dari satu modem, dan akan dapat menggunakan modem-modem tersebut secara bersamaan, tergantung dari beban yang diminta workstation.

4.3 Workstation Khusus
Kebalikan dari modem sharer di atas, maka ada pula alat yang berfungsi sebaliknya. Jika tadi sang pabrik membuat gateway khusus, maka sekarang mereka membuat workstation khusus, sehingga dapat menggunakan resource dari komputer induk.
Sayang, penulis belum mempunyai pengalaman dengan alat ini. Jika anda mempunyainya, mohon membantu kami untuk melengkapi howto ini.

4.4 X-Terminal
Inilah cara yang akan dibahas pada howto ini.
Teknologi personal computer sekarang ini telah mempunyai kinerja yang amat sangat terlalu bagus jika hanya digunakan untuk mengakses Internet. Jika anda menggunakan personal komputer dengan processor terbaru, silakan melihat pemakaian resource komputer anda. Rata-rata, kita tidak sampai menggunakan 10% dari kemampuan CPU kita. Mungkin bahkan kurang dari 5% saja. Dengan logika sederhana, membagikannya untuk lima komputer tidak akan terlalu membebani komputer anda.
Jika kebanyakan pelanggan warnet anda hanya menggunakannya untuk menulis e-mail dan chatting, maka beruntunglah anda, karena lebih banyak komputer dapat menggunakan kemampuan processor anda yang berlebihan.
Bagaimanakah cara menggunakannya?
Mudah. Pertama tama, mari mencobanya terlebih dahulu. Penulis mengasumsikan bahwa anda mempunyai sebuah komputer yang sangat bagus (selanjutnya kita sebut server), dan beberapa komputer yang kurang cepat (selanjutnya kita sebut sebagai workstation).
Jalankan xdm pada server.
Wah, xdm, apa pula itu?
Gampangnya, aturlah server anda untuk login secara graphical. Jika anda menggunakan SuSE, aturlah komputer anda untuk menggunakan. runlevel 3. Caranya, masuklah ke yast, dan pada pilihan login, pilihlah graphical.
Jika anda menggunakan Caldera, Redhat atau Mandrake, silakan menggunakan runlevel 5.
Untuk Redhat dan caldera, pilihan untuk login secara graphical akan ditanyakan terakhir kali jika anda menjalankan Xconfigurator.  Pada Caldera, login graphical sudah merupakan setting standar. Biasanya anda tidak perlu melakukan apa-apa lagi.
Untuk distribusi lainnya, maka anda bisa menggunakan cara standar, yaitu dengan mengedit file  /etc/inittab, kemudian ubahlah baris "id:2:initdefault:" menjadi "id:5:initdefault:".
Jika login screen graphical sudah nampak di layar anda, maka setting server sudah selesai. Mudah, bukan?
Jika belum, silakan restart komputer anda, atau ketik "init 3" untuk SuSE, atau "init 5" untuk Redhat atau Mandrake.
Sekarang kita beralih ke workstation.
Pastikan bahwa X-Window sedang TIDAK dijalankan. Kemudian, dari command prompt, silakan ketik, "X  -query  server", dimana "server" adalah nama dari server anda.
Jika semua beres, maka login screen dari server anda akan muncul di workstation. Silakan menggunakan tombol [Ctrl][Alt][Backspace] untuk keluar. Tinggal satu hal terakhir, yaitu memasukkannya ke dalam init-script anda.
Buatlah sebuah file di "/etc/rc.d/init.d", misalnya dengan nama "xterminal". Isi file tersebut hanyalah satu baris, yang berisi, "X -query server". Setelah mengubah keamanan file tersebut sehingga dapat dijalankan (dengan perintah "chmod 755 xterminal"), cobalah untuk menjalankannya, dengan perintah ./xterminal, jika anda berada di direktori itu, atau /etc/rc.d/init.d/xterminal, jika anda berada di luar direktori itu. Jika logon screen server anda bisa muncul, maka script kecil ini berhasil. Silakan menambahkan link ke script itu pada runlevel yang diinginkan.
Misalkan anda ingin menjalankannya pada runlevel 2, anda tinggal membuat link bernama "S99xterminal" pada direktory /etc/rc.d/rc2.d. Caranya, gunakan perintah, "ln -s /etc/rc.d/init.d/xterminal /etc/rc.d/rc2.d/S99xterminal". Cobalah booting komputer anda. Seharusnya, sekarang komputer anda akan langsung memunculkan login screen server anda, tanpa perlu login ke komputer lokal. Selamat, anda telah menyelesaikan satu workstation. Silakan melanjutkannya untuk workstation lainnya.

4.5 IP Masquerade
Jika anda tidak menggunakan X-Terminal, maka kemungkinan anda ingin menggunakan IP Masquerading. Gampangnya, IP Masquerading akan meneruskan permintaan workstation ke Internet, namun menyembunyikan alamat IP workstation anda, dan menggunakan alamat IP dari server.
Mengapa harus demikian? Karena jika anda mempunyai akses dialup ke Internet, maka anda HANYA mempunyai satu alamat IP yang legal, dan LAN anda akan menggunakan IP privat.
Bagaimana caranya?
Bila anda menggunakan ipchains (Linux dengan kernel versi 2.2.X), tambahkan saja di init script perintah sebagai berikut (misalnya, alamat IP LAN anda adalah 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0):
ipchains -P forward DENY
ipchains -A forward -j MASQ -s 192.168.1.0/24 -d 0.0.0.0/0
(Sekedar contoh dari editor).

4.6 SQUID
Seperti sudah dijelaskan, web cache proxy server akan sangat membantu mempercepat akses internet. Cara kerja web cache proxy server adalah sebagai berikut:

  • Jika ada user yang ingin mengakses sebuah halaman WEB, ia tidak akan mengambilnya secara langsung, namun meminta proxy server untuk mengambilkannya.
  • Proxy server kemudian mengambil halaman yang dibutuhkan ke Internet.
  • Proxy server kemudian memberikan halaman tersebut ke user yang memintanya.
  • Selain itu, proxy server juga menyimpan halaman itu dalam cache (harddisk lokal)nya.
  • Jika ada user lain yang meminta halaman tersebut lagi, proxy server tidak perlu mengambilnya di Internet, melainkan cukup memberikan data yang ada di cache-nya saja.
  • Karena kecepatan LAN yang 10 Mbps jauh lebih besar dari kecepatan akses Internet, misalnya 56 Kbps, maka kecepatan akses workstation juga akan terasa jauh lebih cepat.
Terlihat, bahwa salah satu hal yang paling kita inginkan adalah terjadinya "cache hit", yaitu, keadaan dimana data tidak perlu diambil dari Internet, namun cukup dari cache. Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan terjadinya cache hit adalah dengan menambah ukuran cache sebesar mungkin. Karena harga harddisk sekarang sangat murah, maka ukuran cache 10 GB atau lebih bukanlah hal yang sulit.
Salah satu proxy server yang baik adalah SQUID. Secara default, SQUID menyimpan cache-nya dalam 16 x 256 directori.
Wah, lebih dari 4000 direktory? Untuk apa? Bukankah itu mempersulit? Proxy server lain hanya menyimpannya dalam satu direktori saja.
Jika kita menyimpan 100.000 file dalam sebuah direktori, akses dalam direktori itu akan melambat. Silakan mencobanya sendiri. Masalahnya, ukuran objek internet biasanya hanya berukuran 1 - 3 KB saja. Artinya, satu direktori hanya layak untuk menyimpan 100-300 kilobytes objek cache. Itulah alasannya, mengapa web cache proxy server yang menyimpan cache-nya dalam satu direktori saja akan melambat jika ukuran cache mencapai angka ratusan megabytes. Sebaliknya, SQUID mampu menangani cache hingga orde puluhan gigabytes.
Iya deh, saya mengerti. Tapi saya harus mengkonfigurasinya sekarang. Bagaimana caranya?
Pertama-tama, tentu anda harus menginstall SQUID. Jika anda menggunakan SuSE 6.2 ke atas, SQUID sudah terinstall secara default. Anda tinggal mengaktifkannya dengan mengubah kata "start squid=no" menjadi "start squid=yes" pada rc.config, atau mengubahnya dari yast (Jalankan yast, pilih administrasi sistem, kemudian pilih "ubah file konfigurasi", cari "start squid", dan ubah isinya menjadi "yes"), dan juga dapat menjalankannya langsung dengan perintah "/etc/rc.d/init.d/squid start".
Mohon bantuan teman-teman yang menginstalnya di distribusi lain untuk membantu melengkapi mini-howto ini.
Kemungkinan lain, anda dapat mengambil source-nya di http://squid.nlanr.net, dan mengkompile-nya.
Setelah itu anda tinggal mengkonfigurasinya. File yang sangat penting adalah /etc/squid.conf. Semua setting squid ada pada file ini. Cara mengkonfigurasinya pun sudah dijelaskan dalam file konfigurasi yang dirancang untuk sangat mudah digunakan ini. Jika anda adalah seorang yang baru mengkonfigurasi squid, penulis tidak menyarankan untuk bertualang dulu dalam file konfigurasi ini. Anda cukup memberi akses pada semua workstation dengan mengubah baris "http_access deny all" menjadi "http_access allow all". Setelah merestart squid dengan perintah "/etc/rc.d/init.d/squid reload" atau "/etc/rc.d/init.d/squid restart", maka konfigurasi yang baru sudah dijalankan, dan anda siap menggunakannya.
Jika anda ingin tahu lebih lanjut, anda bisa melihat tulisan tentang SQUID Proxy Server di http://makassar.linux.or.id, bagian artikel.

5. Konfigurasi Hardware

5.1 Konfigurasi Server
Jika anda menggunakan X-terminal, maka server yang anda gunakan harus cukup cepat, dengan RAM yang cukup. Jangan lupa, bahwa Sistem Operasi Linux akan sangat berbahagia jika anda melengkapinya dengan RAM yang cukup besar.
Penulis memutuskan untuk menggunakan Pentium III / 500 Mhz dengan 128 MB RAM. Perlu diingat bahwa RAM ini sebenarnya agak kurang. Performa yang lebih baik akan anda dapatkan dengan jumlah RAM yang lebih besar.

5.2 Konfigurasi Workstation
Karena seluruh proses dikerjakan di server, maka workstation tidak membutuhkan processor, harddiskk dan RAM yang besar. Sebuah Pentium 100 dengan 16 MB RAM dan 500 MB Harddisk akan sangat cukup untuk anda. Penulis sendiri masih menggunakan komputer kelas 486 dengan 16 MB RAM.
Satu hal penting adalah, karena tugas dari workstation ini adalah menampilkan program yang dijalankan di server, maka VGA Card anda haruslah VGA Card yang baik.

5.3 Konfigurasi Network

Seperti yang tertulis pada buku "Networking Essensial" dari Microsoft, penulis juga menganjurkan hal yang sama. Gunakan 10Base-T, kecuali jika hal ini tidak memungkinkan. Satu tambahan yang mungkin adalah, harga hub 10/100 Base-T dan network card 100 Base-T sekarang sudah sangat murah.
Anda dapat menggunakan 100 Base-T untuk server, dan 10 Base-T untuk workstation, terutama jika anda menggunakan sistem X-Terminal, karena X-Terminal akan sangat memboroskan bandwidth di network lokal anda.

6. Konfigurasi Software dan Operating System

Sesuai dengan judulnya, Mini Howto ini dimaksudkan untuk sistem operasi Linux. Mini-Howto ini ditulis dengan anggapan bahwa anda telah mampu menginstall Linux dengan baik. Penulis menggunakan SuSE 6.1, dan pernah mencobanya pada Mandrake 6.0 namun hal yang sama tentu dapat dilakukan pada distribusi lainnya.

6.1 Konfigurasi Workstation

Anda dapat menginstall distribusi linux apapun pada workstation anda. Segera setelah X-Terminal berjalan, maka anda akan merasa berada di depan server. Anda cukup menginstall sebuah Instalasi Minimum Linux, plus X-Server. Tidak ada aplikasi yang perlu dijalankan di workstation, pada sistem X-Terminal. Jika distribusi yang anda gunakan secara otomatis menginstall WEB Server, Mail Server, dan lain-lain, anda dapat mematikannya dengan dengan menggunakan SysV Init Editor, atau melalui Setup (RedHat), atau dengan mengedit/menghapus link di /etc/rc.d/rc?.d.
Tentu saja instalas minimum dari sebuah Window Manager kecil akan sangat membantu untuk memastikan bahwa X-Server anda sudah terinstall dengan baik.

6.2 Konfigurasi Server

Gunakan distribusi yang paling familiar dengan anda. Pilihlah window manager yang paling mudah digunakan. Karena kebanyakan pelanggan anda sudah familiar dengan Windows, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan window manager seperti KDE, FVWM-95, ICE-WM, dan sebangsanya. Window manager seperti WindowMaker, Lesstiff dll sangat bagus, namun anda harus dapat memastikan bahwa pelanggan anda dapat menggunakannya dengan mudah. Penulis sendiri menggunakan KDE.
Selain itu, semua aplikasi yang akan digunakan oleh user harus diinstall di komputer ini. Installah Netscape Communicator, kvIRC dan StarOffice pada komputer ini. Untunglah, karena pada saat Mini-Howto ini ditulis, kebanyakan distribusi telah menyediakan aplikasi-aplikasi yang umum digunakan di warnet pada distribusi mereka. Jadi, kita dapat menginstallnya dengan mudah, tanpa perlu men-download lagi.

7 Aplikasi yang Digunakan
7.1 Apa yang Dibutuhkan Konsumen?
Seperti yang sudah dikemukakan di atas, sebagian besar pelanggan akan datang ke warnet anda untuk browsing, chatting dan mengecek e-mail. Juga, mereka membutuhkan Office Suite untuk membaca data yang dikirim oleh mitra mereka.

7.2 Internet Browser
Ada bebrapa pilihan Internet Browser yang dapat digunakan, namun, penulis menggunakan Netscape Communicator 4.7, yang cukup lengkap dan mudah digunakan.

7.3 IRC Client
Pemakai Linux akan sangat berterima kasih pada kvIRC. KvIRC merupakan IRC client yang sangat bagus, bahkan tampilannya mengalahkan pesaing-pesaing lainnya. Penulis juga menggunakan kvIRC untuk IRC Client.

7.4 Mail Client
Ini adalah salah satu hal yang agak sulit di Linux. Masih sangat sedikit mail client yang sekelas dengan Eudora dan Outlook Express. Penulis menyediakan Netscape Mail dan KMail untuk keperluan ini. Sebuah keberuntungan besar yang ada ialah bahwa ternyata kebanyakan pelanggan warnet menggunakan WEB Mail. Jadi, Netscape Navigator sudah lebih dari cukup untuk keperluan mereka.

7.5 Office Suite
Warnet anda membutuhkan Office Suite yang baik, mudah digunakan dan bisa membuka file-file dengan format yang digunakan oleh sistem operasi lain. Penulis menggunakan StarOffice untuk kebutuhan ini. Memang, StarOffice cukup berat dan agak lambat dijalankan, namun fasilitas yang ada di dalamnya akan sangat mengurangi keluhan pelanggan.

7.6 Aplikasi Lainnya
Ada beberapa aplikasi yang bagus jika anda miliki, namun tidak harus anda  miliki.

7.6.1 WEB Server
Browser anda akan membuka sebuah halaman pada saat dijalankan. Walau anda dapat menggunakan halaman kosong atau sebuah Homepage milik orang lain, namun alangkah bagusnya jika anda telah menyiapkan sebuah web server di warnet anda, dan menyediakan link-link yang mereka perlukan. Ini adalah hal kecil, namun akan sangat membantu pelanggan yang masih buta akan Internet.

7.6.2 WEB Mail
Waktu akses sangat penting bagi pelanggan. Untuk menggunakan webmail, diperlukan waktu yang sangat lama, karena servernya berada di tempat lain.  Hal ini, selain menjengkelkan pelanggan, juga memboroskan bandwidth anda.
Ada beberapa WEB Mail yang gratis untuk Linux. Anda dapat mencobanya, dan sekali berhasil, anda dan pelanggan anda akan sangat puas.

7.6.3 Telnet dan FTP Client.
Beberapa pelanggan yang sudah mahir menggunakan Internet akan memerlukannya. Jangan pernah lupa untuk menyediakan layanan dasar ini. Untunglah, bahwa aplikasi ini tersedia di hampir semua OS dan distribusi Linux.

7.6.4 WEB Cache Proxy Server
Program ini mungkin kurang cocok disebut aplikasi, namun, seperti telah dijelaskan di atas, agar setiap user dapat mengakses Internet dengan lebih cepat, maka WEB Cache Proxy server seperti SQUID seharusnya diinstall.

8. Pendukung Lain

8.1 Lokasi strategis
Seperti halnya membuka toko, jangan membuka toko di tengah hutan. Begitupun dengan warnet anda, tak akan berguna anda mempunyai fasilitas yang mewah, jika lokasi warnet anda jauh dari pelanggan. Jangan pelit untuk menyewa tempat di daerah pertokoan, agar pengunjung anda lebih banyak. Ingat, warnet baru akan untung jika ada banyak orang yang menggunakan warnet anda pada saat yang bersamaan.

8.2 Suasana yang Menyenangkan
Hal berikut yang juga perlu adalah suasana yang menyenangkan. Tujuan kita adalah, agar pelanggan betah untuk duduk berjam-jam, dan lupa bahwa dia harus membayar puluhan ribu rupiah. Gunakan kursi yang empuk, penyinaran yang baik, dan suhu ruangan yang ideal. Jika kota anda di pegunungan, bersyukurlah bahwa anda tidak perlu membeli penyejuk ruangan, namun bagi mereka yang ingin membuka warnet di kota pantai, penyejuk ruangan merupakan tambahan fasilitas yang sangat baik.

8.3 Makanan dan Minuman Ringan
Jangan pernah membiarkan pelanggan meninggalkan warnet anda hanya karena kehausan, atau karena lapar. Sediakanlah makanan dan minuman kecil. Beberapa warnet bahkan telah memasukkan sebotol minuman ringan dalam tarif warnet mereka. Jadi, jika ada pelanggan yang sudah duduk lebih dari sekian menit, secara otomatis mereka memberi sebotol minuman ringan secara gratis.

8.4 Pelayan yang Ramah dan Terampil
Ini adalah salah satu fasilitas yang sangat menentukan mampu tidaknya warnet anda menjaring pelanggan baru. Banyak pelanggan anda yang tidak mempunyai komputer, bahkan sangat jarang menggunakannya. Mereka membutuhkan tempat bertanya, dan operator anda merupakan tumpuan harapan mereka. Pelayan warnet anda haruslah orang yang paham dengan Internet, dan cukup rendah hati untuk melayani pelanggan.

9.Satu Hal Terakhir

Anda adalah pengguna Linux, dan menggunakan Linux untuk mencari uang. Padahal, anda memperoleh Linux dengan gratis. Seberapapun kemampuan anda, usahakanlah untuk selalu dapat membantu Linux. Langkah awal mungkin dengan memperkenalkan Linux di lingkungan anda. Langkah berikutnya mungkin dengan membagikan pengetahuan anda tentang Linux secara cuma-cuma, seperti anda memperoleh Linux dengan cuma-cuma. Jika anda tahu bahasa Inggris, mungkin anda dapat menerjemahkan program Linux atau dokumentasi Linux ke dalam bahasa Indonesia. Silakan "jalan-jalan" ke ldp.linux.or.id untuk melihat apa yang dapat anda bantu. Dan jika anda adalah seorang programmer (sayang, penulis tidak tahu programming), mungkin anda dapat ikut mengembangkan Linux.

10. Penutup

Warnet-Full-Linux Mini Howto ini masih jauh dari sempurna, karena anda belum menyumbangkan pikiran anda. Tolonglah, kirimkan update anda ke penulis, agar tulisan ini jadi lebih berguna untuk orang lain. q

Penulis: Adi.Nugroho@makassar.linux.or.id
Editor: Rusmanto@jakarta.linux.or.id)
.



| LINUXCONF Memudahkan Sysadmin Linux |

Email : jakarta@jakarta.linux.or.id


| Home | Halaman Muka
 © 1999-2000 ELEKTRO Online
All Rights Reserved.
Last modified on :