| Sistem Komunikasi Serat Optik  | Artificial Intellegence | 

Personal Handyphone Sytem (PHS) pertama kali dikembangkan di Jepang pada bulan Juli 1995. Saat itu jumlah pelanggannya masih sekitar 81.000. Pada September 1997 jumlah pelanggan telah meningkat menjadi sekitar 7 juta, dan diperkirakan pada akhir tahun 2000 akan mencapai 20 juta pelanggan.

PHS merupakan sistem komunikasi bergerak digital dan teknologinya memenuhi konsep person to person communication. Dengan menggunakan metode frequency reuse (pengulangan frekuensi) beserta metode akses TDMA / TDD (Time Division Multiple Access/Time Division Duplex), sistem PHS ini telah mampu menerapkan penggunaan frekuensi secara efisien. Dan dengan metode penempatan kanal berupa Dynamic Channel Allocation (DCA) maka sistem PHS ini lebih mudah dalam memperluas jaringan pelayanannya.

Dengan konsep person to person communication, sistem PHS dapat memberikan pelayanan at anywhere, at anytime, and to anybody. PHS mempunyai mode service yang mendukung konsep di atas. Mode – mode service tersebut adalah indoor mode, outdoor mode, dan direct mode.

Pada PHS terdapat konsep personal mobility, terminal mobility, dan service management. Personal mobility memungkinkan pelanggan dapat mengakses jaringan komunikasi dengan menggunakan terminal di mana saja. Hal ini terwujud dengan adanya kemampuan jaringan untuk melacak pelanggan dengan menggunakan universal personal number. Dengan konsep terminal mobility, pelanggan dapat mengakses jaringan komunikasi dari lokasi yang bergerak. Dan dengan konsep service management pelanggan mempunyai tingkat pengontrolan yang tinggi terhadap jasa yang ditawarkan.

Setiap pembuatan sistem baru pada PHS selalu dibutuhkan perencanaan yang meliputi 3 lapisan yaitu access layer, transport layer, dan intelligent layer. PHS mempunyai karakteristik sebagai jembatan antara jaringan telepon tetap dan jaringan telepon bergerak seluler. PHS mempunyai kapasitas trafik yang tinggi karena berbasis mikrosel dan mampu memberikan pelayanan data dan suara (untuk masa mendatang bisa untuk multimedia)

• Access layer berfungsi untuk mengatur hubungan radio antara CS dan PS. Access layer mencakup elemen jaringan yang dekat ke sisi terminal pelanggan dan berhubungan dengan interface radio. Interface ini disebut CS.

• Transport layer berfungsi untuk mengatur unit–unit yang berada pada PHS server, fungsi switching pada PHS server. Transport layer meliputi PHS server yang menangani proses penyambungan ke terminal PHS lain maupun ke jaringan eksternal, antara lain yaitu jaringan PSTN, ISDN, PLMN. Transport layer juga mencakup remote unit yang mengkoordinasi CS yang jaraknya jauh dari PHS server, dan CS Server yang menangani koordinasi CS–CS in door.

• Intelligent layer berfungsi untuk mengatur operasi dan pemeliharaan, pentarifan, database dari pelanggan PHS, dan kondisi jaringan pada sutau rentang waktu tertentu. Intelligent layer terdiri dari perangkat: Home Location Register (HLR), Network Management System (NMS), Call Detail Recording (CDR), dan Billing Center/Subscriber Data Management (BC dan SDM).

Konfigurasi dan Spesifikasi PHS

Dalam pembentukan konfigurasi sistem, ada 2 tipe konfigurasi jaringan PHS.

• Tipe pertama adalah dependent/combine/menyatu, dicirikan oleh pemakaian bersama perangkat jaringan dengan sistem lain dengan tujuan untuk memperpendek waktu implementasi dan mengurangi biaya investasi. Pada tipe ini mungkin diperlukan suatu PHS adapter yang merupakan bagian dari switch PSTN maupun ISDN. Gambar 1

• Tipe kedua adalah independent/terpisah, yaitu jaringan yang semua perangkatnya murni untuk layanan PHS kecuali pada bagian penyambungan (PHS server) yang menangani interkoneksi dengan jaringan lain. Gambar 2

Perbandingan dengan GSM

GSM dioptimasikan untuk melayani pengguna yang membutuhkan mobilitas tinggi, cakupan luas, dan sebagian waktu dihabiskan di perjalanan. Pada kenyataannya sistem seluler mempunyai kendala sehubungan dengan performansi sistem yaitu kepadatan pelanggan yang secara tidak langsung berkaitan dengan penyediaan kanal untuk hubungan percakapan. Sistem seluler kurang dapat mengantisipasi daerah pelayanan yang mempunyai karakteristik trafik tinggi yaitu daerah pusat bisnis, industri serta daerah yang mempunyai banyak bangunan tinggi yang menyebabkan kualitas komunikasi menjadi rendah sehingga akan dapat mengganggu berlangsungnya pembicaraan, selain itu untuk biaya operasi pesawat masih relatif mahal. Untuk menambah penampungan jumlah pelanggan maka perlu dilakukan penyempitan sel, yang mana pada sistem seluler ini justru akan menguatkan interferensi sinyal.

Sementara untuk sistem PHS, karena perencanaan selnya didasarkan atas sistem mikrosel, sistem ini akan mampu mengatasi trafik yang tinggi, dengan metode penggunaan frekuensi yang sama – sama efektif dengan sistem seluler, dan dengan kualitas yang baik ( interferensi sinyal kecil ). Disamping itu biaya investasi dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk harga terminal relatif murah, jangka pakai pesawat lebih lama karena daya pancar yang digunakan pada sistem ini merupakan daya rendah.
 
 

Referensi :

1. Lee, William C.Y. "Mobile Cellular Tellecommunication System Design & Technology", Artech House, 1995
2. Mehrotra, Asha " Cellular Radio Performance Engineering ", Artech House, 1994
3. Chairunnisa, "Perencanaan Access Layer pada Personal Handyphone System ", Tugas Akhir, Teknik Elektro ITB, 1997
4. Duet, Douglas " An Assessment of Alternative Wireless Access Technologies for PCS Applications "
5. IEEE Journal on Selected Areas in Communications, August 1993