ELEKTRON No. 1, Juni 1999
| Index | ELEKTRO | Linux |
| Pre-Amp Head Cassette dengan LM 387 | VU Meter | Stereo Hi-Fi Mungil |
Speaker Elektronik

Nama Rangkaian : Speaker Elektronik
Referensi : Elektron 34
Harga PCB :
Kode : PCB

Pada speaker kecil (pada speaker mobil, tape compo), umunya respon nada rendah amat kurang, karena bentuk speaker yang kecil. Probel ini dapat dipecahkan dengan speaker elektronik, dengan menggunakan teknik umpan balik secara elektronik.

Dalam praktek, ep elektronik memrlukan pemisahan antara woofer dengan daerah lain secara elektronik, yaitu dengan cross over aktif. Artikel ini menyajikan cros over untuk sistem 2 dan 3 jalur. Sistem 2 jalur lebih sederhana.

Sistem Dua Jalur

Penggunaan speaker elektronik yang paling sederhana adalah sistem 2 jalur atau sistem bi-amp, yang bisa memberi hasil yang memuaskan. Keuntungannya adalah pengecilan distorsi TIM (transient intermodulation) dan bisa menyetel bass dan treble secara mandiri. Frekuensi peralihan dipilih 340 Hz (di atas frekuensi resonansi asli). Hal ini dirancang untuk penggunaan kotak speaker kecil. Bila anda menggunakan sub woofer untuk kanalbawah ini, dan harus diubah dibawah 100 Hz. Frekuensi resonansi untuk kotak lebih besar 20-40 Hz, kotak sedang 40-80 Hz, kotak kecil 80 Hz keatas.

Daya power amplifier B1 sebagai pengendali woofer dipilih sesuai kebutuhan kita. Daya woofer SP1 perlu dilebihkna dari daya amplifier, karena sistem umpan balik akan banyak menambah tenaga yang diberikan ke woofer. Untuk ruang biasa daya amplifier yang cocok 20-30 Watt. Hendaknya dipilih power amplifier yang cocok untuk penggunaan nada rendah dan mempunyai faktor damping besar.

Speaker SP2 bisa menggunakan tweeter saja (tweeter dan super tweeter, mid range dan tweeter ataupun mid range dan super tweeter) dengan pemisahan konvrnsional menggunakan crossoveraktif, yang akan memberikan hasil memuaskan.

Pilihan lain untuk sistem bi-amp adalah penggunaan speaker lengkap dalam kotak kecil sebagai SP2 dan sub woofer untuk kanal bawah yang terpisah.

Sistem Tiga Jalur

Sistem ini mirip dengan sistem 2 jalur, namun di sini nada tengah dipisahkan dengan band pass filter.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa diambil mengenai speaker-speaker. Pilihan pertama: SP1 woofer, SP2 mid range, SP3 tweeter. Pilihan kedua : SP1 sub woofer, SP2 mid range, SP3 super tweeter (frekuensi peralihan di bawah 100 Hz dan di atas 15 KHz). Pilihan ketiga : SP1 sub woofer, SP2 speaker lengkap (woofer, mid range, tweeter dengan cross over pasif), SP3 super tweeter.

Persyaratan power amplifier sama dengan sistem 2 jalur. Penyetelan P3 dilakukan melalui pendengaran pada sistem yang sudah terpasang. Mula-mula dari sisi ground diputar perlahan sampai dengungan yang menyatakan adannya osilasi. Penyetelan optimum di dapat dengan memutarnya mundur sedikit.

Daftar Komponen

P1 = 100 KA(LOGARITMIK)
P2 = P4 = 5K (LINIER)
P3 = 1K B (LINIER)
R1 = 47K
R2 = R3 = 4K7
R4 = 22K
R5 = 1K8
R6 = 1W 5 W
R7 = R8 = 47K
R9 = 10K
R10 = 220K
R11 = 100K
R12 = 1K

...
R13 = 6K8
R14 = 3K3
R15 = 1K5
R16 = 1K
R17 = 6K8
C1 = 100nF
C2 = 68nF
C3 = 180nF
C4 = 6n8
C5 = 470nF
C6 = 1uF 25 V (tantalum)
Q1 = Q2 = BC 107 = BC108 = BC109
A1 – A4 = IC1 = TL074 = TL075
SP1, SP2 see text

 


| Pre-Amp Head Cassette dengan LM 387 | VU Meter | Stereo Hi-Fi Mungil |

| Index | ELEKTRO | Linux |
© 1999 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.